SOLOPOS.COM - Bangunan yang dikenal masyarakat sebagai Candi Mas Pasiraman atau Candi Pesing dipercaya bisa menyembuhkan peyakit. Dahulu bangunan tersebut kerap digunakan sebagai tempat kencing sekaligus tempat berpacaran, Jatisrono, Wonogiri, Rabu (15/6/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Bangunan mirip candi di sebelah barat kantor Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri dikenal masyarakat sebagai tempat pemandian Raden Mas Said saat bergerilya melawan penjajahan Belanda. Masyarakat Jatisrono menyebutnya Candi Mas Pasiraman.

Bangunan tersebut didirikan sekitar 1822 Masehi. Tahun tersebut jauh setelah era Raden Mas Said atau Mangkunegara I. Candi Mas Pasiraman memiliki luas 6 meter × 9 meter.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pantauan Solopos.com, bangunan yang terletak di sebelah barat Kantor Kecamatan Jatisrono itu tidak terawat. Pada bagian tembok terdapat rumput yang tumbuh subur.

Pada area dalam yang terdapat bak dengan panjang lebih kurang 1,5 meter. Relief fragmen Ramayana terukir di dinding di atas baka air. Persis dibagian relief tertulis diletekan tgl 2 April 1925 oleh Saino Kawedanan.

Juru Kunci Candi Mas Pasiraman, Ambarini , 74, mengatakan candi yang dibangun sekitar 1882 M atau 200 tahun silam tersebut merupakan bukti jejak Raden Mas Said pernah menginjakkan kaki di Kecamatan Jatisrono. Kala itu, Raden Mas Said hendak mandi di tempat tersebut.

Baca Juga: Potret Wisata Candi Muncar, Telaga Sejuk dan Indah di Wonogiri

Namun Raden Mas Said tidak menemukan air. Akhirnya ia memerintahkan anak buahnya yang berjumlah dua orang untuk mencari air.

“Lalu Raden Mas mandi di sini. Makanya dinamakan Candi Pasiraman. Dulu di sebelah barat Candi merupakan markas Belanda yang berjumlah 10 orang. Raden Mas Said dan pasukan yang berjumlah dua orang berhasil mengusir Belanda dari tempat tersebut. Beliau menyerang saat malam hari. Ketika itu, orang Belanda sedang mabuk-mabukan,” kata Ambar saat ditemui Solopos.com, Rabu (15/6/2022).

Candi Mas Pasiraman ini juga dikenal dengan Candi Pesing. Pasalnya, dulu bangunan tersebut sering kali dijadikan tempat buang air seni oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sehingga bangunan itu berbau pesing.

Candi yang terletak di sebelah utara Pasar Jatisrono itu, kerap menjadi tempat berkumpul muda-mudi di zaman dahulu. Menurut Ambar, para muda-mudi itu berbuat mesum. Sekarang tempat tersebut sudah tidak lagi dijadikan tempat pacaran dan tempat kencing.

Baca Juga: Libatkan 100 Orang, Sutradara Wonogiri Angkat Kisah Ki Ageng Donoloyo

“Sejak saya di sini, tahun 2011, sudah enggak ada lagi hal semacam itu. Mereka tak larang, tak marahi. Bahkan saya sempat adu mulut sama preman-preman pasar dan terminal Jatisrono. Tapi saya enggak takut. Akhirnya sekarang sudah bersih,” ujar dia.

Selain sebagai Juru Kunci, Ambar juga bekerja sebagai juru jaga di toilet umum samping Candi Mas Pasiraman. Pekerjaan sebagai juru jaga toilet hanya kedok untuk menjaga candi.

Ambar mengaku telah berutang budi kepada Candi Mas Pasiraman. Penyakit yang dideritanya selama empat tahun mendadak bisa sembuh karena ia mendatangi bangunan yang dianggap candi tersebut.

“Saya dulu merantau di Kendari, Sulawesi Tenggara. Sejak 2001, saya kembali ke Desa Tanggulangin, Jatisrono karena sakit selama empat tahun. Saat sakit saya bermimpi bertemu Raden Mas Said. Beliau menyuruh saya untuk ke sini dan menjaga tempat ini. Setelah itu penyakit saya sembuh. Waktu itu saya enggak bisa jalan, susah bergerak,” jelas dia.

Baca Juga: Banyak Warga Wonogiri Enggan Beralih ke Siaran Digital

Dia mengatakan candi tersebut dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Beberapa orang dari luar daerah pernah berkunjung ke sini dan meminta agar penyakitnya segera sembuh.

Menurut pengakuan Ambar, orang-orang sakit yang datang ke tempat itu bisa sembuh permanen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya