SOLOPOS.COM - Warga Dusun Ngrawan RT 006/RW 001, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, menunjukkan air dari sumur yang bisa disulut api, Selasa (11/2/2020). (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Warga Dusun Ngrawan, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, dihebohkan temuan air yang langsung terbakar bila disulut api.

Ketua RT 006/RW 001, Ngrawan, Solikhin Hidayat, mengatakan air yang terbakar bila disulut api itu berasal dari sumur bos di tanah miliknya. Sumur itu berada di pekarangan yang hanya berjarak sekitar 15 meter dari rumah utama dan 2 meter dari bangunan penyimpanan kayu miliknya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Fenomena alam air sumur yang bisa disulut api mulai disadari awal Januari 2020 lalu ketika beberapa anak muda merasakan keanehan dari air tersebut.

Bocah 3 Tahun Asal Jatinom Klaten Nyaris Diculik Saat Main di Depan Rumah

“Airnya itu rasanya asin dan ada rasa lumpurnya lalu juga muncul gelembung-gelembung seperti mendidih. Nah pas malam-malam anak muda ada yang iseng mau mengecek airnya warnanya seperti apa menggunakan korek api. Saat dinyalakan koreknya kok airnya ikut terbakar. Sejak itu baru disadari,” beber dia ketika ditemui Solopos.com di lokasi, Selasa (11/2/2020).

Lantaran khawatir, hingga saat ini, air yang keluar dari sumur bor tersebut tidak dikonsumsi sama sekali oleh keluarganya dan warga sekitar. Sejak awal, lantaran permasalahan kekeringan, sumur tersebut dibuat untuk menyuplai kebutuhan air bersih warga sekitar.

Orang China Salat Menghadap Sembarangan Karena Takut Virus Corona? Cek Faktanya

“Sejak awal muncul airnya belum pernah dikonsumsi karena saat dicicipi rasanya asin. Kami khawatir ada zat berbahaya di dalam airnya. Kami pernah uji coba ternak untuk mencoba airnya tapi juga tidak mau. Anak-anak sekarang tidak kami perbolehkan main di sekitar sumber air,” imbuh dia.

Kadus Ngrawan, Wahyudi, mengakui fenomena tersebut memunculkan rasa khawatir di masyarakat. Masyarakat takut kandungan air dapat merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.

“Kami ada senangnya ada takutnya. Senangnya kalau ternyata nanti ada sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Takutnya kalau nanti merusak lingkungan dan berujung seperti di Lapindo kalau tiba-tiba zat yang bisa terbakar itu tidak bisa dikendalikan,” ucap dia.

Hindari Motor Ngerem Mendadak, Bus Mira Sosor Kios di Mendungan Kartasura

Sementara itu, Kades Krendowahono, Syarif Hidayat, mengatakan pembuatan sumur tersebut awalnya merupakan program desa untuk mengatasi kekeringan di Dusun Ngrawan. Namun, pengeboran di empat lokasi selalu gagal.

Di pengeboran kelima muncul mata air namun air yang keluar berasa asin sehingga pembuatan sumur tidak dilanjutkan. Mengetahui air yang dapat tersulut api, Pemdes Krendowahono kemudian melaporkan fenomena tersebut ke Pemerintah Kecamatan Gondangrejo dan Pemkab Karanganyar.

Pemdes Krendowahono meminta bantuan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng untuk meneliti kandungan air sumur itu.

Pengamat: Fit & Proper Test Cuma Formalitas, Gibran-Purnomo Sudah Jadi

“Kami sudah lapor ke Pak Camat dan langsung ditindaklanjuti dengan menghubungi BPBD Karanganyar. Kemudian BPBD Karanganyar menyarankan kami meminta bantuan Dinas ESDM Provinsi agar meneliti kandungan zat di sumur," jelas Syarif.

Sambil menunggu hasil penelitian air itu, lokasi sumur ditutup dan anak-anak dilarang bermain di lokasi itu.

Catatan Solopos.com, peristiwa air sumur yang bisa terbakar pernah terjadi di Kalijambe, Sragen, pada September 2018 lalu. Air itu muncul saat pengeboran sumur mencapai kedalaman sekitar 50 meter. Warga menduga air sumur itu mengandung minyak atau gas yang memang bisa terbakar. Airnya berasa asin dan seperti bercampur minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya