SOLOPOS.COM - Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat Aisyiyah meluncurkan Sekolah Wirausaha Aisyiyah di Universitas Ahmad Dahlan, Selasa (5/11/2013). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Harianjogja.com, JOGJA-Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat Aisyiyah meluncurkan program Sekolah Wirausaha Aisyiyah (SWA), Selasa (5/11/2013). Ditargetkan, sebanyak 40 peserta dan 40 mentor akan mengikuti program tersebut.

Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat Aisyiyah Latifah Iskandar mengatakan, program SWA didirikan untuk mendorong munculnya wirausaha-wirausaha baru. Munculnya wirausaha-wirausaha baru tersebut, katanya, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “SWA ini menyasar ibu-ibu muda, tidak hanya kader Aisyiyah tetapi masyarakat umum juga bisa mengikutinya,” jelasnya seusai peluncuran Sekolah Wirausaha Aisyiyah di Universitas Ahmad Dahlan, Selasa (5/11/2013).

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Para peserta, sambungnya, akan mengikuti 10 kali pertemuan dengan durasi setiap pertemuan akan dibekali oleh mentor selama dua jam. Adapun mentor yang akan mendampingi, sementara tercatat 40 orang dari berbagai bidang usaha mulai usaha unggas, cokelat, fashion, salon, percetakan, jasa konstruksi rumah dan sebagainya. “Target awal dua kelas atau 40 orang. Kami mengawali program Swa ini di Jogja, nantinya akan bergulir ke semua wilayah secara nasional,” jelasnya.

SWA, katanya, akan dilaksanakan pada Desember mendatang. Ada tiga tahapan model pembelajaran yang akan dilalui peserta, mulai teori, praktik dan kunjungan ke tempat usaha. Peserta program SWA juga akan didampingi para mentor memulai awal usaha hingga nantinya menjadi wirausaha mandiri. Latifah mengatakan, Aisyiyah fokus pada ekonomi kreatif yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pembina SWA Dyah Suminar menambahkan, program tersebut menjadi pelopor terciptanya perempuan mandiri dan berkarakter. Pihaknya terus berupaya menggerakkan ekonomi masyarakat dengan melakukan strategi pembinaan melalui bina usaha ekonomi keluarga Aisyiyah (Bueka). Salah satu Bueka yang dinilai berhasil adalah produk deterjen bermerek “Melin” yang tersebar di sejumlah daerah.

Dia berharap, SWA mampu menumbuhkan jiwa entrepreneur muda di berbagai bidang usaha. Sebab, bidang kewirausahaan di Indonesia secara kuantitas masih di bawah negara Asia lainnya. Saat ini jumlah wirausaha di Indonesia baru 0,9 % dari total jumlah penduduknya. Padahal kebutuhan normal wirausaha sebanyak 2%. “Program Swa ini akan dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) PAY Aisyiyah dengan biaya pelatihan yang sangat terjangkau yakni Rp250.000,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya