SOLOPOS.COM - Objek wisata Telaga Sarangan di Magetan, Jawa Timur. (Antaranews.com)

Solopos.com, MAGETAN — Volume air di Telaga Sarangan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, saat ini sedang surut. Kondisi ini membuat permukaan air di telaga menurun hingga memperlihatkan kondisi daratan yang selama ini tertutup air.

Fenomena surutnya air di Telaga Sarangan hingga memperlihatkan daratan ini pun beredar dalam sejumlah rekaman video di media sosial. Sejumlah warganet menilai fenomena tersebut membuat telaga tampak seperti pantai. Lantas, tahukah Anda mengapa debit air di Telaga Sarangan menyusut?

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan catatan Solopos.com, fenomena ini bukan kali pertama terjadi di telaga alami yang berlokasi di wilayah Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Volume air di telaga ini sering kali surut saat musim kemarau tiba.

Baca juga: Asale Telaga Sarangan, Legenda Suami Istri Berubah Jadi Naga

Dikutip dari laporan yang Krismono dari Badan Riset dan Pemulihan Sumber Daya Ikan, KKP, yang diterbitkan Masyarakat Iktiologi Indonesia pada November 2019 disebutkan bahwa sumber air Telaga Sarangan adalah tadah hujan. Jadi bisa dikatakan tidak ada sumber mata air besar pada telaga maupun aliran air masuk dari sekitar telaga yang luasnya mencapai 30 hektare dengan kedalaman 28 meter.

Sementara itu dosen Pendidikan Bilogi FKIP UNS Solo, Alanindra Saputra, menjelaskan telaga termasuk perairan yang tenang dengan aliran air lambat dan tidak ada arus air yang berlangsung terus-menerus. Telaga pada umumnya berfungsi sebagai sumber air untuk kegiatan manusia seperti irigasi lahan pertanian.

Baca juga: Ikan Dewa Seperti di Telaga Sarangan Dianggap Keramat, Kenapa?

Akan tetapi, beberapa tahun belakangan fungsi Telaga Sarangan sebagai penampung air tidak maksimal. Hal ini disebabkan penurunan kapasitas tampungan akibat sedimentasi.

Dikutip dari Antara, Senin (11/20/2021), sedimentasi di telaga yang berada di lereng Gunung Lawu itu tergolong cukup parah selama beberapa tahun terakhir. Sedimentasi ini berasal dari erosi tanah pegunungan serta tumpukan sampah yang mengendap di dasar telaga akibat aktivitas manusia.

Kondisi Telaga Sarangan yang mengalami kekeringan parah bisa dilihat saat musim kemarau panjang tiba seperti saat ini. Dalam video yang beredar di media sosial terlihat kondisi telaga mengering hingga muncul daratan dan banyak sampah di tepian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya