SOLOPOS.COM - Warga menunjukkan jembatan penghubung Dukuh Brangkidul, Desa Kupang, Kecamatan Karangdowo dengan Dukuh Terban, Desa Jetis, Kecamatan Juwiring yang sempat terendam air sungai pada Kamis (31/12/2020) malam. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Luapan air Sungai Bloro membuat perkampungan di Dukuh Brangkidul, Desa Kupang, Kecamatan Karangdowo dan Dukuh Terban, Desa Jetis, Kecamatan Juwiring kebanjiran, Kamis (31/12/2020) malam hingga Jumat (1/1/2021) pagi.

Selain tingginya intensitas hujan, sampah hingga rumpun bambu menjadi penyebab air sungai meluap. Air mulai meluap ke perkampungan pada Kamis sekitar pukul 20.00 WIB. Jembatan yang menjadi penghubung Dukuh Brangkidul dan Dukuh Terban tak lagi terlihat pada Kamis malam lantaran lantai jembatan terendam air sungai yang mengalir deras.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hari Pertama 2021, 3 Pasien Positif Covid-19 Sragen Meninggal

Jalan-jalan perkampungan pada kedua dukuh terendam air setinggi 30 sentimeter. Sebagian area persawahan pada kedua desa sempat ikut terendam dengan luasan sekitar 5 ha. Luapan air sungai juga sempat memasuki sekitar empat rumah warga di Brangkidul. Air mulai surut pada Jumat sekitar pukul 05.00 WIB.

“Ada penumpukan sampah pada tiang jembatan sehingga air over tubing dan memasuki perkampungan,” kata Koordinator Kelompok Lapangan (Korpakla) Wilayah Dengkeng Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang (Pusdataru) Jawa Tengah, Alung Prasaja Utama, saat ditemui wartawan seusai pembersihan sampah di jembatan Sungai Bloro, Jumat.

Alung mengatakan banjir akibat luapan air Sungai Bloro Klaten yang menjadi salah satu anak Sungai Dengkeng sudah menjadi rutinitas saban musim penghujan tiba. Penyebabnya lantaran banyak tumpukan sampah di alur sungai termasuk rumpun bambu yang hanyut terbawa arus. Tak hanya di Sungai Bloro, banjir akibat tak lancarnya arus air sungai terjadi di alur Sungai Dengkeng maupun anak sungai lainnya.

Konstruksi

Selain permasalahan sampah, banjir dipicu konstruksi jembatan dengan tiang pancang yang berada di tengah sungai. Keberadaan tiang tersebut justru menghambat arus serta menjadi tempat menumpuknya sampah. “Konstruksi jembatan dengan tiang di tengah sungai banyak ditemui di sepanjang Sungai Dengkeng maupun anak sungainya,” kata Alung.

Terkait banjir yang sudah menjadi rutinitas di sepanjang Sungai Dengkeng maupun anak sungainya, Alung berharap warga tak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah. Selain itu, rumpun bambu yang berada di tepi sungai serta rawan longsor dipangkas sejak dini untuk antisipasi seluruh bagian pohon bambu hanyut ke sungai.

“Kami mengusulkan untuk konstruksi jembatan tidak lagi menggunakan tiang di sungai karena akan menghambat,” kata Alung.

Sementara itu, sukerelawan dari Dinas Pusdataru Jawa Tengah, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Kodim Klaten, sukarelawan di Karangdowo, serta warga membersihkan sampah serta rumpun bambu yang terhambat di tiang jembatan. Pembersihan berlangsung sejak Jumat pagi dan berakhir sekitar pukul 11.00 WIB.

Di Jepang Nisan Bisa Terkoneksi Bluetooth Smartphone, Buat Apa?

Salah satu warga Dukuh Brangkidul, Desa Kupang, Ny. Hadi Mulyono, juga mengatakan banjir akibat luapan air sungai biasa terjadi saat musim hujan tiba. Dia juga menjelaskan penyebab banjir lantaran banyaknya sampah yang berada pada alur sungai termasuk rumpun bambu yang ikut hanyut hingga tersangkut ke tiang jembatan. “Kalau hujan tidak bisa tidur,” kata Ny Hadi yang rumahnya berada di tepi sungai.

Ny. Hadi mengaku saban hujan mengguyur dia rutin mengecek kondisi sungai. Ketika air mulai meluap ke permukiman, Ny Hadi segera memukul kentongan seperti yang dia lakukan pada Kamis malam. “Saya pukul kentongan empat kali untuk penanda ke warga lainnya bahwa air sungai sudah meluap. Saya tadi sempat bertanya ke sejumlah warga, luapan air sungai sempat memasuki empat rumah warga,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya