SOLOPOS.COM - Kondisi air Sungai Bengawan Solo terlihat berbeda yang diduga tercemar limbah pabrik. Foto diambil Minggu (21/6/2020). (Indah Septiyaning W./Solopos)

Solopos.com, SOLO — Perumda Air Minum Toya Wening (PDAM) Solo mewaspadai menurunnya kualitas air baku Sungai Bengawan Solo menyusul pencemaran limbah yang terjadi dua hari terakhir.

Kendati begitu, hingga saat ini, hasil pengolahan air Sungai Bengawan Solo oleh PDAM Solo masih sesuai baku mutu Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 492/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketiga Instalasi Pengolahan Air (IPA) baku Sungai Bengawan Solo milik PDAM Solo yakni Jurug, Jebres, dan Semanggi terus beroperasi.

P4GN Karanganyar Bikin Lomba Vlog Bertema Anti Narkoba

Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi Perumda Toya Wening/PDAM Solo, Bayu Tunggul, mengatakan kondisi tersebut jamak terjadi di musim kemarau. Debit dari hulu Bengawan Solo masih lancar mengurai polutan sehingga air baku bisa diolah.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait menghadapi musim kemarau tahun ini. Kelihatannya musim hujan lebih pendek, sehingga persoalan debit berkurang dan limbah bakal lebih awal,” kata dia, dihubungi solopos.com, Senin (22/6/2020).

Sejumlah pihak diajak duduk bersama di antaranya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pemerintah daerah hulu, termasuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Anggaran Dipangkas Rp70 Miliar, Bagaimana Kelanjutan Pembebasan Lahan Proyek JLT Sukoharjo?

Kendati begitu, pihaknya belum mengetahui langkah-langkah yang akan diambil Perum Jasa Tirta I, selaku pengelola, guna mengatasi pencemaran Bengawan Solo tersebut.

Pada November tahun lalu, PDAM Solo menghentikan operasional IPA Jurug, Jebres, dan Semanggi. Saat itu, limbah alkohol menjadi biang keladi, ditambah limbah pabrik tekstil, dan industri rumah tangga.

Truk Tangki

Berhentinya operasional memaksa kebutuhan air sebagian warga Solo disuplai dari truk tangki.

Selama ini, air baku PDAM Solo bersumber dari tiga mata air, yakni IPA Semanggi dengan kapasitas pengolahan sebanyak 60 liter/detik, IPA Jebres dan Jurug dengan kapasitas total keduanya 150 liter/detik.

Pedagang Pasar Gede Solo Adakan Kenduri Corona Obong Simbol Bebas Covid-19

Ketiga IPA mengolah air baku Sungai Bengawan Solo. Selain itu, Mata Air Cokro Tulung yang berkapasitas 387 liter/detik dan 23 sumur dalam dengan kapasitas 337 liter/detik.

Saat beroperasi normal, seluruhnya mampu mencukupi kebutuhan 58.600an pelanggan.

Petugas operasional intake IPA Semanggi, Purnomo, mengatakan air berwarna hitam dan berbau menyengat sejak sepekan terakhir. Namun, kondisi tersebut tidak berdampak pada operasional IPA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya