SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengolahan air (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Warga Kelurahan Sangkrah yang menempati hunian bantaran Sungai Bengawan Solo resah dengan buruknya kualitas air PDAM. Hampir satu bulan, aliran air PDAM di wilayah tersebut terlihat keruh dan tak layak dikonsumsi manusia.

“Air PDAM ditempat kami tidak layak dikonsumsi. Warna airnya hitam kecokelatan,” papar warga Sangkrah, Asmuni, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (30/10/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurutnya, kondisi air terburuk mengalir di RW 012 dan RW 013, Kelurahan Sangkrah. “Air mulai keruh dari sore sampai pagi hari, ya antara pukul 17.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB. Kalau pas jam itu, warna air kayak air sungai, keruh. Masak air PDAM warnanya keruh seperti itu,” ujar dia.

Dengan berubahnya warna air PDAM, sambung Asmuni, warga sekitar takut mengonsumsi. Sebab, ada dugaan air tersebut tercemar dengan air limbah. “Saya enggak tahu persis penyebabnya. Tapi bisa jadi terkena campuran dari air limbah atau kotoran tertentu. Nah, warga akhirnya memutuskan tidak memfungsikan air itu untuk memasak. Kalau mau masak, ya terpaksa beli air minum dalam kemasan,” jelasnya.

Sejak tiga pekan lalu, warga sekitar hanya memfungsikan air PDAM buat mandii dan mencuci pakaian. Hal itu terpaksa dilakukan warga karena tak ada pilihan lain. “Padahal kita tiap bulan bayar rutin ke PDAM, tak pernah telat. Kita sudah ngomong ke petugas tapi enggak ada respon,” terang dia.

Keluhan senada diungkap Anto. Pria yang kesehariannya berjualan makanan ini tidak mau menggunakan air PDAM yang kini berubah warna. “Daripada dikomplain pelanggan, mending enggak pakai airnya,” ucap dia.

Dirinya berharap, petugas PDAM terjun langsung ke lapangan untuk mengatasi persoalan keruhnya air. Dalam kondisi terpaksa, warga kadang menyaring air biar terlihat bersih. “Masak kita disuruh beli air terus. Wong sudah ada air PDAM. Nah, yang jadi persoalan kan airnya. Tentu petugas harus sigap mengatasi masalah ini,” pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya