SOLOPOS.COM - Pinut air Bendung Wantil, Delanggu, Klaten jebol. (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)

Pinut air Bendung Wantil, Delanggu, Klaten jebol. (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN — Derasnya arus air yang mengalir ke saluran irigasi kiri Bendung Wantil di Dukuh Wantilan, Desa Tlobong, Kecamatan Delanggu, Klaten,menghancurkan  saluran pembuangan air ke aliran Sungai Pusur, Minggu (30/12/2012) dini hari. Masyarakat juga mengkhawatirkan kondisi tanggul yang rawan ambrol setelah tanah penahan di bagian selatan tanggul habis tergerus luapan air.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Tlobong, Atok Susanto, ketika ditemui Solopos.com di lokasi lokasi kejadian , Senin (31/12/2012), mengatakan derasnya aliran air terjadi selama dua malam berturut-turut, Jumat (28/12/2012) malam dan Sabtu (29/12/2012) malam. Puncaknya, pada Minggu dini hari, dorongan air menghancurkan saluran pembuangan air.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketua P3A Dharma Tirta Delanggu itu juga menjelaskan beberapa relawan desa telah membuka pintu saluran pembuangan untuk mencegah banjir di sepanjang aliran sungai irigasi tersebut.

“Kalau pintu airnya tidak dibuka, pemukiman warga bisa banjir. Tetapi, setelah kami buka, arus air justru menghancurkan saluran pembuangan bagian bawah. Itu masih terlihat bangunannya pecah menjadi beberapa bagian. Padahal, masing-masing bagian bisa berbobot dua ton,” ujar dia.

Lebih lanjut, ia mengkhawatirkan kondisi tanggul yang terlihat mulai miring ke selatan. Warga dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) Tlobong secara swadaya telah membangun beton penyangga di bagian selatan sungai irigasi, atau di bagian tepi utara Sungai Pusur sebagai bentuk antisipasi jebolnya tanggul. Kondisi menjadi semakin kritis karena luapan air dari saluran irigasi menggerus tanah di tepi sungai itu. Bahkan, menurutnya, satu di antara beton penyangga turut hancur diterjang air.

Manurutnya, saat ini yang terpenting adalah menahan tanggul tetap di tempat semula sehingga kebutuhan air di Desa Pundungan (Kecamatan Juwiring), Desa Mbulan (Kecamatan Wonosari) dan Desa Tlogo (Kecamatan Delanggu) tetap terpenuhi. Pasalnya, air tersebut banyak dimanfaatkan warga tak hanya untuk irigasi tetapi juga untuk mandi, cuci dan keperluan kakus.

Sementara itu, Kepala UPTD Pekerjaan Umum (PU) Kecamatan Delanggu, Rusmiadi, mengaku tak memiliki anggaran untuk membantu warga menahan tanggul dan membuat saluran pembuangan baru. Ia hanya dapat membantu dengan jalan mengusulkan kepada Bidang Sumber Daya Air Kabupaten Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya