Solopos.com, SUKOHARJO — Pencemaran di Kali Samin yang melewati wilayah Grogol, Mojolaban, dan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, makin parah. Kondisi ini dipengaruhi limbah cair alkohol yang dibuang secara sembarangan para pengrajin etanol.
Pantauan Promosi
Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Diketahui, para pengrajin alkohol membuang limbah cair ciu di saluran drainase yang akhirnya bermuara ke Kali Samin.
“Ikan-ikan di sungai mati akibat limbah alkohol yang mencemari sungai. Saya khawatir ekosistem Kali Samin punah jika masalah ini tak kunjung rampung,” kata seorang warga Desa Pandeyan, Grogol, Aji, saat berbincang dengan Warga yang tinggal di dekat sungai kerap mencium bau tak sedap sehingga mengganggu kenyamanan. Saat musim kemarau, limbah alkohol yang dibuang ke sungai sangat kentara. Debit air sungai menyusut drastis sehingga limbah alkohol terlihat jelas. Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Sarjanto, mengatakan selain ikan, limbah cair ciu juga membunuh binatang predator alami hama sawah seperti ular. Predator alami ini memangsa hama yang kerap merusak lahan pertanian seperti tikus.
Apabila ikan dan ular mati, para petani bakal kalang kabut saat areal persawahan diserang hama. “Binatang predator alami menjadi teman petani saat musim penghujan. Hama tikus dan keong bakal merajalela menyerang lahan pertanian apabila tak ada ular dan ikan,” papar dia. Pria yang akrab disapa Jigong ini meminta ketegasan pemerintah ihwal pencemaran air sungai akibat limbah alkohol yang dibuang sembarangan. Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo telah mengambil sampel air baku di tempuran Kali Samin di Dusun Nawut, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban pada pertengahan September 2019.
Sampel air baku bakal diuji laboratorium untuk mengetahui apakah air sungai tercemar limbah alkohol atau tidak. “Kami memperkirakan hasil uji laboratorium keluar pada awal Oktober,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Sukoharjo, Suyatman.