SOLOPOS.COM - Waduk Bade Boyolali. (Solopos-Tamara Geraldine)

Solopos.com, BOYOLALI -- Waduk Bade di Desa Bade RT 001/RW 001, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, kembali terisi air setelah debitnya menyusut drastis dalam enam bulan terakhir.

Tingginya curah hujan selama sepekan terakhir membuat volume air di Waduk Bade kembali meningkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu disambut gembira salah satu pemancing berasal dari Kecamatan Simo, Boyolali, Rahmat, 31. “Iya, semenjak hujan air waduk sudah mulai terisi air. Jadi warga bisa memancing lagi,” kata dia, Jumat (6/12/2019).

Namun dia mengakui, jumlah pemancing tidak sebanyak dulu saat air waduk penuh. Saat ini, jumlah pemancing hanya sekitar 25 orang setiap hari. Itupun, ikan yang didapat berukuran kecil.

Ekspedisi Mudik 2024

“Yang besar sudah habis, yang ada tinggal ikan nila merah ukuran ibu jari dan ikan lele saja. Tapi lumayan daripada tidak ada kegiatan sama sekali,” ujarnya.

Rahmat mengatakan saat musim kemarau, penyusutan air meninggalkan bekas gradasi warna di dinding tanggul bagian timur waduk. Penyusutan air dipengaruhi oleh penguapan karena panas kuat serta embusan angin kencang.

“Mulai Mei, air menyusut drastis. Ya karena kemarau jadi penguapan kuat. Selain itu banyak ikan yang mati akibat musim kemarau,” kata dia.

Pemancing lain berasal dari Desa Banyu Urip, Trimo, 41, mengaku saban hari memancing di Waduk Bade seusai bekerja di ladang. Trimo menggunakan lumut hijau yang dibeli dari pedagang khusus yang menjual lumut sebagai umpan ikan.

“Harganya murah kok, beli Rp5.000 saja bisa untuk memancing hingga sore hari,” kata dia.

Dia pun berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menebarkan ikan di Waduk Bade untuk menjaga populasi ikan di sana.

Apalagi, waduk tersebut juga menjadi salah satu tujuan wisata masyarakat sekitar. “Suasananya masih asri, banyak pepohonan di sekitar waduk. Cocok untuk bersantai bersama keluarga,” kata dia.

Salah satu sukarelawan Waduk Bade, Jumari, mengatakan meskipun kemarau panjang Waduk Bade tidak sampai kering total. Di bagian tengah masih terdapat air.

Kini, setelah beberapa kali turun hujan, air pun bertambah tinggi. “Memang air belum maksimal karena baru hujan beberapa kali dalam sepekan. Harapannya air bisa kembali maksimal lagi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya