SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Pasokan air dari Pamsimas di Desa Siwal, Sukoharjo, macet.

Solopos.com, SUKOHARJO — Pelanggan program air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (pamsimas) di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Sukoharjo, mengeluhkan pasokan air dari pamsimas tersebut macet selama dua pekan ini.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mereka meminta pelayanan pelanggan ditingkatkan lantaran mereka rajin membayar tagihan penggunaan air bersih setiap bulan. Seorang pelanggan Pamsimas di Desa Siwal, Kecamatan Baki, Emi, mengatakan pasokan air bersih macet terutama pada pagi hari-petang hari.

Para pelanggan harus menunggu pasokan air bersih mengalir pada larut malam. “Pasokan air mengalir hanya tiga jam mulai pukul 00.00 WIB-03.00 WIB. Mau tak mau tidak tidur lantaran menunggu pasokan air mengalir saat malam hari,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com di Desa Siwal, Minggu (10/9/2017).

Imbasnya, para pelanggan harus merogoh kocek pribadi untuk membeli galon air mineral setiap hari. Emi dan anggota keluarganya membutuhkan air bersih untuk mandi, memasak, dan mencuci. Padahal, pasokan air mengalir hanya saat malam hari.

Bahkan, Emi terpaksa mencuci bajunya di jasa laundry lantaran minimnya pasokan air bersih. “Saya harus membayar Rp300.000 untuk biaya jasa laundry pakaian. Kondisi ini jelas-jelas merugikan pelanggan,” ujar Emi.

Saat Iduladha, pasokan air pamsimas macet selama tiga hari berturut-turut. Padahal, Emi selalu tepat waktu membayar tagihan penggunaan air bersih setiap bulan.

“Tagihan air bersih antara Rp20.000-Rp30.000 per bulan. Saya tak pernah menunggak membayar tagihan air bersih namun pelayanan jauh dari memuaskan,” papar dia.

Emi sejatinya telah berulang kali menyampaikan keluhan kepada pengelola pamsimas. Namun, upaya itu tak membuahkan hasil dan air bersih hanya mengalir saat malam hari.

Dia meminta agar pengelola pamsimas mengevaluasi kinerja untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. Sebagian warga Desa Siwal mengandalkan pasokan air bersih Pamsimas untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

“Sudah sering melapor namun tak direspons dan tak ada perbaikan pelayanan pelanggan,” tutur Emi.

Sementara itu, Kepala Desa Siwal, Kecamatan Baki, Hendra Widada, mengatakan debit air di tower turun sehingga memengaruhi pasokan air bersih ke pelanggan. Saat ini, hanya ada satu tower air yang memasok air bersih kepada 180 pelanggan.

Idealnya, satu tower air hanya digunakan untuk satu lingkungan rukun tetangga (RT) yang terdiri atas 30 keluarga. Tak hanya itu, kesadaran pelanggan untuk menghemat air bersih cukup minim.

Hendra menambahkan jaringan pipa air pamsimas di Desa Siwal panjangnya 4,5 kilometer. “Sekarang kami tengah membangun satu tower air di sekitar balai desa untuk memasok air bersih kepada pelanggan. Bukan macet [pasokan air bersih] melainkan hanya mengalir saat malam hari,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya