AIR BERSIH SOLO : Sehari, 40 Kg Sampah Sumbat IPA Jurug

Air bersih Solo terganggu karena sampah menyumbat pipa di IPA Jurug.

Solopos.com, SOLO – Instalasi pengolahan air (IPA) Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Solo di kawasan Jurug, Jebres, Solo, saat musim hujan tersumbat sampah sebanyak 40kg/hari. Akibatnya, mesin penyedot air bersih kerap mengalami kerusakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Teknik PDAM Solo, Tri Atmojo Sukomulyo, mengatakan musim hujan yang mulai terjadi sejak awal November 2016 membuat debit air Sungai Bengawan Solo Jurug sering naik dan membawa banyak sampah dari hulu ke hilir.

“Kami selalu kesulitan menyedot air Sungai Bengawan Solo ketika ketinggian air naik. Banyaknya sampah yang menyumbat di pipa penyedot air menjadi penyebabnya,” ujar Tri saat dihubungi , Senin (21/11/2016).

Menurut Tri, setiap ketinggian air naik penyedotan air di Sungai Bengawan Solo terganggu. PDAM hanya mampu menyedot air sebanyak 60% saat terjadi banjir. PDAM terkadang menghentikan semua mesin ketika air masuk ke dalam IPA.

“Kami tidak berani memaksakan diri jika air masuk ke IPA mesin langsung dimatikan. Kalau tidak mesin bisa terbakar,” kata dia.

Petugas PDAM harus turun menyelam ke bawah membersihkan sampah yang menempel di jaring pipa. Sampah yang terkumpul setiap hari di IPA Jurug rata-rata mencapai 40 kg/hari.

Ia mengatakan akibat pipa penyedot air kerap tersumbat sampah berdampak pada kerusakan pompa. Sembilan dari tujuh alat pompa meyedot air milik PDAM Solo rusak. Biaya perbaikan dan pemasangan pompa air mencapai Rp35 juta sampai Rp40 juta.

Tri menjelaskan sampah seperti popok, celana jeans, plastik, karung beras, dan, kasur sering ditemukan di pipa penyedot air.

Sementara itu, operator IPA Jurug, Santo, mengatakan masyarakat Jebres akan selalu diberi tahu ketika IPA Jurug mengalami gangguan, akibat pipa penyedot air tersumbat sampah. IPA Jurug kapasitas air mencapai 100 liter per detik dan IPA Jebres 50 liter per detik.