SOLOPOS.COM - Seorang warga menunggu rembesan air dari saluran pipa yang ditampung dalam jeriken di Dusun Gedang, Sambirejo, Prambanan, Sleman, pekan lalu. (Harian Jogja/Sunartono)

Air bersih Sleman akan mulai memanfaatkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kartamantul

Harianjogja.com, SLEMAN- Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Kartamantul di Sedayu, mulai digunakan PDAM Sleman. Langkah tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur PDAM Sleman Dwi Nurwata menjelaskan, pihaknya mulai memanfaatkan jaringan air bersih SPAM dari Sungai Progo. Sistem penyediaan air permukaan tersebut sudah dimanfaatkan masyarakat di wilayah Sleman Barat.

“Tahap pertama SPAM Regional Kartamantul itu akan mendistribusikan air bersih sebanyak 200 mililiter per detik. Tahap kedua, akan ditingkatkan menjadi 300 mililiter per detik,” katanya kepada Harianjogja.com, Sabtu (12/11/2016).

Menurut Dwi, kondisi instalasi air bersih di lokasi tersebut baru selesai 95%. Program penyediaan air bersih menggunakan air pemurkaan itu akan dimanfaatkan oleh PDAM Sleman, Jogja dan Bantul.

Pihaknya mengambil air bersih dari instalasi tersebut sebanyak 50 mililiter per detik dari 200 mililiter per detik yang disediakan. Sisanya, didistribusikan untuk Bantul (50 mililiter) dan Kota Jogja (100 mililiter) per detik. “Harga Rp2.250 per meter gibik. Sudah kami jalankan,” terangnya.

Dia menjelaskan, ide pemanfaatan air permukaan melalui Kali Progo tersebut sudah muncuk sejak 2003. Instalasi SPAM Regional Kartamantul sendiri, dibangun sejak 2014 lalu dan selesai akhir tahun ini. Diproyeksikan sebanyak 100.000 jiwa warga akan menikmati fasilitas yang akan dikelola PDAM masing-masing Kabupaten dan Kota 2017 mendatang.

Menurut Dwi, banyak keuntungan yang diperoleh PDAM dari sistem tersebut.
Dari segi peralatan, sistem distribusi air tersebut efesien karena mengandalkan gratifikasi bumi. Dengan begitu, PDAM tidak lagi membeli banyak pompa air sehingga efesien juga dari segi biaya.

Selain itu, PDAM tidak perlu melakukan pengolahan air bersih dan tinggal mendistribusikan ke pelanggan. Sebab instalasi SPAM dilengkapi dengan instalasi pengolahan air, penyulingan hingga ke penampung.

“Jadi pelayanan bisa lebih efektif dan efesien. Kami tinggal mendistribusikan masuk pipa transmisi. Sebab air sudah jernih, bebas bakteri,” katanya.

PDAM Sleman, lanjut Dwi, sudah melakukan mapping distribusi air bersih yang diambil dari air permukaan (sungai). Aliran air dari SPAM Kali Progo tersebut dimanfaatkan pelanggan di wilayah “Segopinggiran” atau Seyegan, Godean, Gamping, Minggir dan Moyudan.

Untuk Sleman Tengah, memanfaatkan air sungai Bedog dan Embung pandean. Adapun wilayah Sleman Timur kebutuhan air bersihnya akan memanfaatkan aliran Kali Opak. “Pemerintah sudah menyiapkan pembangunan SPAM di Kali Opak untuk wilayah Berbah, Piyungan dan Prambanan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya