SOLOPOS.COM - Suwarni, 51, menuangkan air ke kelenting yang disaksikan warga lainnya di Sungai Grabagan, tepatnya di Dusun Glagah RT 032, Desa Dusun, Kecamatan Tangen, Sragen, Minggu (6/9/2015) petang. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Air bersih Sleman dari mata air bisa dilindungi dengan pembelian lahan mata air

Harianjogja.com, SLEMAN – Pembelian lahan mata air yang dimanfaatkan warga bisa menjadi solusi persoalan kekhawatiran warga akan hilangnya mata air tersebut.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Kepala Sumber Daya Air dan Mineral (SDAM) Sleman Sapto Winarno mengatakan, pembelian lahan mata air yang menjadi hak warga bisa menjadi solusi persoalan perlindungan mata air. Hanya saja, realisasinya harus berkoordinasi dengan instansi terkait.

“Saat ini kami belum berupaya melakukan pembelian mata air yang berada di tanah warga. Tapi ke depan cara itu bisa dilakukan,” jelasnya, dalam sarasehan memperingati hari air sedunia yang digelar di pendopo rumah dinas Bupati Sleman, Selasa (29/3/2016)..

Sapto menyebut saat ini, terdapat lebih dari 500 mata air yang tersebar di 17 kecamatan. Dari jumlah tersebut, yang telah teridentifikasi dan memiliki juru kunci sebanyak 218 mata air.

Pihaknya juga melakukan pembinaan terhadap pengelola mata air dengan membentuk Organisasi Petani Pengelola Mata Air (OPPMA). “Saat ini sudah ada 10 OPPMA,” jelasnya.

Sementara Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, Pemkab akan mengupayakan pengelolaan SDA sesuai UU No.7/2004 tentang Sumber Daya Air.

Caranya melalui konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan ketiga yaitu pengendalian daya rusak air. Konservasi SDA terus dilakukan di antaranya dengan pembangunan embung sebagai tangkapan air, penanaman pohon pada lahan kritis dan bantaran sungai.

“Untuk pendayagunaan SDA dilakukan dengan memanfaatkan embung untuk pertanian, perikanan dan pariwisata serta pengembangan air minum pedesaan. Untuk pengendalian daya rusak air, kami juga melakukan perbaikan tanggul-tanggul sungai yang sempat mengalami kerusakan saat  terjadi erupsi dan banjir,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya