SOLOPOS.COM - ilustrasi

Air bersih untuk masyarakat dicukupi dengan pemasangan 10 juta sambungan air bersih dalam kurun waktu lima tahun.

Solopos.com, JAKARTA -Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merealisasikan 10 juta sambungan air bersih di seluruh Indonesia dalam lima tahun ke depan.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Jangan terlalu banyak seminar dan forum, pokoknya harus segera pasang 10 juta sambungan air bersih dalam lima tahun sampai 2019. Jangan terus pikirkan uang, makin dihitung makin tak dibangun,” kata JK dalam pidato pembukaan Forum dan Pameran Air, Sanitasi, dan Permukiman Perkotaan 2015 (WSC Forum and Exhibition 2015) di Jakarta Convention Center, Rabu (27/5/2015).

Dia juga mengimbau kepala daerah dan wakil rakyat di daerah agar tidak memanfaatkan isu air bersih untuk mengangkat popularitas.

Ekspedisi Mudik 2024

Misalnya dengan melarang PDAM menaikkan tarif akses air bersih dan menghambat perkembangan bisnis perseroan sehingga masyarakat turut dirugikan pada akhirnya.

“Air tidak semahal listrik, listrik saja Rp500 triliun bisa, masa air hanya Rp50 triliun tidak bisa? Maka harus terus dikembangkan sambungan air dalam lima tahun,” kata dia.

Selama ini, dia memaparkan, PDAM baru membangun 10 juta sambungan inti air bersih atau hanya 30% dari total kebutuhan air bersih di seluruh nusantara.

Untuk itu, pemerintah daerah harus mendukung perusahaan daerah tersebut untuk berekspansi meningkatkan infrastruktur air bersih.

Dia berpendapat, masih terjadi banyak ketidakadilan dalam memperoleh air bersih di perkotaan. Sebagian orang dapat mengakses air bersih dengan harga terjangkau dan mudah, sisanya hanya bisa memperoleh air biasa dengan harga mahal.

Dalam lima tahun ke depan, sesuai rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019, pembangunan infrastruktur permukiman ditujukan untuk mewujudkan peningkatan akses penduduk terhadap lingkungan permukiman yang berkualitas, peningkatan akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak menjadi 100%, serta mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh di Indonesia pada 2019.

WSC Forum dan Exhibition 2015 merupakan kegiatan internasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ajang ini menjadi wadah pertemuan, pemikiran, dan inovasi baru dalam pengembangan sektor air, sanitasi, dan permukiman perkotaan.

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh tantangan dunia dalam dua dekade terakhir, yaitu memenuhi 748 juta penduduk yang belum memiliki akses air minum dan 2,5 miliar penduduk yang tidak memiliki fasilitas sanitasi yang baik.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2013, akses air minum secara nasional tercatat 68% dari total penduduk, dan akses sanitasi layak 60,91%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya