SOLOPOS.COM - Sumur dalam yang berada di belakang kantor Desa Mundu, Tulung, Klaten, mangkrak sekitar sembilan tahun ini. Mangkraknya sumur tersebut lantaran mesin pompa rusak. Foto diambil Senin (30/3/2015). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Air bersih Klaten yakni di Mundu, Kecamatan Tulung bermasalah karena sumur dalam bantuan Pemkab rusak.

Solopos.com, KLATEN – Warga Desa Mundu, Kecamatan Tulung, Klaten, terpaksa membeli air bersih dari wilayah Boyolali. Hal itu karena sumur dalam bantuan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan ESDM Klaten di Desa Mundu, Tulung mangkrak seusai dibangun sembilan tahun lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mesin guna mengangkat air dari dalam tanah rusak setelah dimanfaatkan kurang dari dua bulan.

Ekspedisi Mudik 2024

Sumur dalam berada di belakang kantor desa setempat lengkap dengan bak penampungan berukuran besar yang mampu menampung air hingga 30.000 liter.

Kepala Desa Mundu, Waluyo, mengatakan sumur dibangun sekitar 2006 lalu. Pipa jaringan sumur dalam juga sudah terhubung dengan rumah warga.

Air dari sumur diharapkan mampu dimanfaatkan ratusan keluarga atau sekitar 1.300 jiwa di beberapa dukuh setempat terutama mengatasi kekeringan saat kemarau tiba.

“Dulu pernah dipakai tetapi hanya bertahan dua bulan, mesin langsung rusak. Tidak tahu kerusakannya karena apa,” jelas Waluyo saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan keberadaan sumur dalam bantuan dari pemerintah di Desa Mundu sangat dinantikan warga wilayah perbatasan dengan Kabupaten Boyolali itu. Waluyo memperkirakan dana yang dibutuhkan guna perbaikan sumur dalam sekitar Rp500 juta. 

Kaur Pembangunan Desa Mundu, Joko, mengatakan warga terpaksa memanfaatkan pipa jaringan air bersih yang terhubung dengan sumur dalam milik pengusaha asal Boyolali, tak jauh dari desa setempat.

Pemanfaatan itu pun tak gratis lantaran warga harus mengeluarkan biaya Rp7.000/meter kubik.

“Dalam sebulan itu, setiap keluarga rata-rata butuh 10 liter air. Kalau sumur dalam bantuan pemkab bisa dimanfaatkan, warga hanya mengeluarkan biaya maksimal Rp5.000/liter kubik,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya