SOLOPOS.COM - Ilustrasi mata air (preoforshif.com)

Air bersih Jogja butuh pendekatan ekohidrologi

Harianjogja.com, JOGJA – Masalah berkurangnya sumber air di Jogja semakin kompleks. Peneliti  Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tidak menampik, fakta itu disebabkan penyedotan air tanah secara besar-besaran oleh sejumlah tempat usaha seperti hotel dan apartemen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Butuh pendekatan ekohidrologi dalam menangani penyusutan air tanah di Jogja. Persoalan itu akan dibahas dalam workshop yang dihelat LIPI di Hotel New Saphir, mulai Rabu (12/10/2016) hari ini hingga Jumat (14/10/2016).

Direktur Eksekutif Asia Pacific Center for Ecohydrology (APCE) United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) Ignasius Dwi Atmana Sutapa mengakui adanya ekstraksi air tanah secara besar-besaran di Jogja. Berdasarkan kajian, kata dia, cadangan air tanah di Jogja mulai menurun, padahal pemulihan tidak secepat saat mengeksploitasi. Ia tidak menampik, sejumlah bangunan besar seperti perusahaan maupun hotel dan apartemen menjadi salahsatu penyumbang menyusutnya air tanah.

(Baca Juga : 7 Hotel di Jogja Dibina karena Belum Miliki Izin Pengusahaan Air Tanah)

“Penyebab salahsatu hotel kebanyakan, perusahaan. Kalau perumahan, rumah tangga itu tidak terlalu besar,” ungkapnya kepada sejumlah wartawan di Kepatihan, Selasa (11/10/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya