SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Air bersih Gunungkidul dari PDAM sering mati, namun tidak ada solusi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Persoalan air yang terjadi di sejumlah titik wilayah pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani Kabupaten Gunungkidul, disebabkan karena persoalan mesin yang rusak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu pelanggan di Kepek, Wonosari, Susilah menjelaskan ia tidak dapat menikmati pelayanan PDAM secara optimal.

Air selalu mati di jam-jam tertentu dan hidup kembali di jam-jam tertentu pula. Kondisi ini terjadi setiap hari dan PDAM belum pernah memberikan solusi.

Pihaknya mengaku kecewa, karena sejauh ini ia membayar PDAM selalu tepat waktu, harga layanan PDAM semakin mahal, namun perbaikan pelayanan tidak kunjung ia dapatkan.

“Setiap air bermasalah, kami sering menelepon PDAM, jawaban yang diterima selalu sama, yaitu mesin yang rusak atau perbaikan pompa di suatu tempat. Tapi, meski demikian, ternyata pelayanan tetap tidak berubah, setiap hari mati di jam tertentu, hidup kembali di jam tertentu pula,” keluhnya.

Salah seorang pelanggan PDAM di Purwodadi, Tepus, Wasirah mengatakan sumber air PDAM yang melayani wilayahnya berasal dari Bribin. Sejauh ini, air PDAM memang selalu mengalir lancar.

Meski demikian, ia memang sempat menyayangkan, di musim kemarau lalu, ketika keluarga sedang benar-benar membutuhkan air, air PDAM tidak menyala, hingga satu bulan, alasan yang ia dapatkan, karena mesin yang mengatur penyaluran air terbakar.

“Selama berhari-hari kami harus beli, entah kenapa PDAM sampai sebulan tidak menyala saat itu. Kami hanya berharap persoalan air PDAM jangan sampai sering seperti ini,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya