SOLOPOS.COM - Memanfaatkan Air PDAM

Air bersih di Gunungkidul akan semakin luas dinikmati warga berpenghasilan rendah karena PDAM membangun instalasi khusus

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Handayani optimistis bisa menyelesaikan 1.500 sambungan rumah (SR) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebelum akhir September. Hingga pertengahan Agustus perusahaan pelat merah ini telah memasang 1.223 sambungan baru.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Direktur Utama PDAM Tirta Handayani Isnawan Fibriyanto menargetkan di akhir bulan ini 1.500 pelanggan baru sudah selesai dilakukan. Jika hal tersebut bisa diwujudkan, maka dana hibah Rp3,5 miliar dari Pemerintah Pusat bisa dicairkan.

“Kalau batas waktunya hingga akhir September, tapi kami putuskan agar pemasangannya bisa diselesaikan di akhir bulan ini,” kata Isnawan kepada Harian Jogja, Selasa (25/8/2015).

Dia menjelaskan, kebijakan itu diambil supaya ada jeda waktu untuk proses audit dari pihak luar. Proses ini dibutuhkan karena pemasangannya harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pemerintah pusat.

“Mudah-mudahan tidak ada masalah, sehingga dana hibahnya bisa dicairkan untuk pengembangan jaringan milik kami,” ungkap dia.

Lebih jauh dikatakan Isnawan, dari pasangan baru sebanyak 1.233 SR, 40% di antaranya sudah menjadi pelanggan tetap. Malahan mereka juga sudah melakukan pembayaran. “Pemasangannya dilakukan sejak awal Juli, jadi wajar jika sudah ada yang membayar tagihan PDAM,” tuturnya.

Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gunungkidul Purwanto meminta kepada PDAM untuk berhati-hati dalam penggunaan dana hibah dari pemerintah senilai Rp3,5 miliar.

Sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Penyertaan Modal PDAM, hibah tersebut digunakan untuk program pengembangan jaringan, terutama untuk membantu pelayanan air bersih kepada masyarakat berpenghasilan rendah.

“Harus digunakan dengan bijak, sehingga tidak ada masalah di dalamnya,” kata Purwanto.

Dia meceritakan, proses pembentukan Perda Penyertaan Modal PDAM tidak lepas dari adanya hibah sebesar Rp3,5 miliar dari perusahaan itu. Hibah ini bisa diberikan dengan catatan ada payung hukum untuk penyertaan modal. “Catatan lainnya, hibah ini bisa cair apabila PDAM bisa menyelesaikan 1.500 SR baru sebelum akhir September,” ungkapnya.

Politisi Gerindra ini mengakui masalah yang dihadapi sekarang PDAM lumayan pelik. Selain tuntutan untuk memperluas jaringan pelayanan ke masyarakat, perusahaan daerah ini juga diminta untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Sementara dari sisi usia, pipa instalasi milik PDAM banyak yang sudah usang, sehingga butuh peremajaan karena berpengaruh terhadap pelayanan yang diberikan.

“Kalau untuk saat ini, kami tidak bisa memberikan bantuan dalam rangka peremajaan saluran pipa yang dimiliki. Sebab dana yang dibutuhkan tidak sedikit, sementara kemampuan pemkab sangat terbatas,” kata Purwanto lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya