SOLOPOS.COM - Dermaga tambat perahu (kiri) yang kini tak dimanfaatkan oleh nelayan Pantai Samas sebagai dermaga wisata air laguna. (Harian Jogja/Arief Junianto)

Air bersih Bantul di kawasan pesisir Pantai Samas tercemar

Harianjogja.com, BANTUL– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul memastikan tidak akan mengirim air bersih (droping air) ke area Pantai Samas, Srigading, Sanden yang mengalami krisis air bersih. Sampai saat ini belasan sumur warga masih tercemar air laut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Anton Viktori menyatakan, petugas telah membahas masalah krisis air di Pantai Samas dengan Pemerintah Desa Srigading. Hasilnya kata Anton tidak perlu dilakukan droping air.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebab, hanya sebagian wilayah di Pantai Samas yang mengalami intrusi air laut ke sumur warga. “Di sebelah utara dari sumur warga yang tercemar masih ada sumber air bersih yang bisa dimanfaatkan,” kata Anton Viktori, Jumat (15/7/2016).

Air bersih tersebut kata dia berjarak tidak sampai 200 meter dari permukiman warga yang mengalami krisis air bersih. Alhasil, warga masih dapat bertahan dengan menumpang sumur milik tetangganya tersebut.

Menurut Anton, droping air biasanya dilakukan saat terjadi kekeringan serta apabila tidak ada sumber air bersih di lokasi tersebut. “Untuk di Samas tidak perlu droping, karena masih ada sumber airnya di sana,” ujarnya lagi.

Kepala Dusun Ngepet yang merupakan lokasi Pantai Samas, Dalijo mengatakan, Pemerintah Dusun juga tidak mengajukan droping air ke Pemkab Bantul untuk membantu warganya yang kini mengalami krisis air bersih.

Ia yakin, sumur warga yang tercemar tersebut bakal kembali normal setelah air laut tidak lagi pasang atau terus bergerak ke selatan. Menurutnya, instrusi air laut ke sumur warga tersebut sudah terjadi beberapa tahun terakhir.

Pencemaran air sumur oleh air asin itu biasanya hilang dengan sendirinya setelah hujan deras mengguyur. “Nanti juga akan kembali normal, jadi kami enggak ajukan lagi droping air,” jelas Dalijo.

Krisis air bersih di Samas sudah dirasakan warga sejak dua pekan lalu. Salah seorang warga Samas yang juga salah satu ketua RT, Sadino, mengatakan warga terpaksa membeli air bersih menggunakan galon untuk keperluan minum dan masak. Menurut Sadino, gelombang tinggi yang melanda pesisir pantai Bantul Juni lalu menyebabkan air laut mencemari sumur warga yang berada dekat dengan pinggir pantai.

BPBD menyatakan, kawasan pesisir selatan Bantul rentan terintrusi air laut lantaran tren abrasi dan gelombang tinggi saban tahun terus meningkat. Warga di pesisir direkomendasikan menggunakan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) lantaran lebih terjamin kebersihannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya