SOLOPOS.COM - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X saat acara Peresmiaan Pemanfaatan Sarana Air Minum Program Pamsimas II se Kabupaten Bantul, di Dusun Kersan, Triwidadi, Pajangan, Bantul, Senin (21/3/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Air bersih Bantul terus mendapatkan tambahan sarana prasarana guna meningkatkan pemanfaat

Harianjogja.com, BANTUL– Air bersih merupakan sebuah kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat. Namun selama ini sebagian daerah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di wilayah Kabupaten Bantul masih banyak warga di pedesaan yang belum tercukupi kebutuhan untuk air bersih dan sanitasi yang baik.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Untuk wilayah Kabupaten Bantul hingga tahun 2015, pembangunan sarana air minum Melalui Program Penyedia Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat II (Pansimas II), disalurkan ke 18 desa.

Tahun 2016 ini program Pansimas II sudah dapat dimanfaatkan oleh 16.977 jiwa, atau setidaknya akses aman air minum di Kabupaten Bantul sebesar 73,90% dengan komposisi pelayanan perpipaan sebesar 23,5% dan non perpipaan sebesar 50,5%.

Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Direktorat Jendral Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) Mochammad Natsir mengatakan harapan Pemerintah Kabupaten Bantul dapat melanjutkan upaya untuk meningkatkan pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat.

“Jika dengan program Pamsimas II akses aman air minum mencapai 73 persen, maka untuk program Pamsimas III sasaran untuk wilayah Kabupaten Bantul dan beberapa kabupaten lain periode 2016-2019 harus diupayakan untuk meningkatkan terus kesejahteraan masyarakat akan air minum bersih dan sanitasi bagi masyarakat,” ujar M. Natsir, saat peresmian Pemanfaatan Sarana Air Minum program Pamsimas II di Desa Triwidadi Kabupaten Bantul, Senin (21/3/2016).

Bupati Bantul Suharsono mengatakan, Jika pada tahun-tahun sebelumnya masyarakat di Dusun Kersan masih susah mendapatkan air bersih, kini melalui program Pansimas II diharapkan semakin mempermudah masyarakat untuk mendapat air bersih.

“Meski masih ada sejumlah daerah yang belum dijangkau oleh program ini, semoga Pansimas III dengan dibantu oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah [SKPD] dapat memberikan pelayanan dalam program selanjutnya. Sehingga program air minum dan sanitasi ini akan selalu mensejahterakan dan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Bantul,” ujar Suharsono.

Setelah pemenuhan air bersih dengan peresmian Pemanfaatan Sarana Air Minum ini dapat tercapai pastilah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang sudah dibangun membutuhkan pengelolaan dan perawatan, harapannya pengelolaan tersebut selalu dilakukan dengan baik oleh para warga.

Pada tahun 2016-2019 mendatang program Pansimas III sendiri akan menjangkau lebih luas cakupan daerah sasaran baru, yakni mencapai sekitar 15.000 desa yang tersebar di 320 kabupaten/kota pada 33 provinsi, sementara untuk wilayah DIY terdapat empat kabupaten yang masuk dalam sasaran Pamsimas III yaitu Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunungkidul, dan Kabupaten Kulon Progo.

“Selain pendampingan terhadap lokasi-lokasi tersebut, Program Pamsimas III ini akan terus memberikan dukungan terhadap keberlanjutan program Pansimas I dan Pamsimas II,” tambah M.Natsir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya