SOLOPOS.COM - Ilustrasi berperahu tembus banjir. (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

SOLO — Warga Sewu, Kecamatan Jebres, Solo yang tinggal di daerah merah rawan banjir mulai siaga dan waswas menyusul ketinggian Sungai Bengawan Solo sempat naik pada Kamis (3/1/2013) dinihari. Kini, ketinggian air mulai berangsur-angsur menyusut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga khawatir bencana banjir bakal menerjang sewaktu-waktu jika intensitas hujan meningkat dalam beberapa hari kedepan. Warga Sewu, Ana Sugiyanti kepada Solopos.com, mengaku sempat khawatir dan panik dengan naiknya aliran Sungai Bengawan Solo setelah diguyur hujan selama satu hari penuh.

“Tadi malam sudah mau ngungsi ke tempat aman. Karena hujannya tidak berhenti dan air Bengawan mulai naik,” katanya.

Namun demikian, dia menuturkan kondisi Bengawan Solo mulai aman dan menyusut sejak Kamis siang. Pihaknya bersama warga yang tinggal di daerah bantaran sungai mengaku tetap siaga akan datangnya bencana banjir. Beberapa barang berharga mulai ditempatkan ditempat aman.

Lurah Sewu Sri Nindyo menuturkan banjir sempat menggenang di wilayah RW007. Namun banjir segera teratasi setelah pompa yang berada di wilayah tersebut dioperasionalkan.

“Air langsung dipompa dibuang ke Bengawan. Jadi langsung bisa teratasi,” katanya.

Dia mengatakan kondisi Sungai Bengawan Solo semakin mengkhawatirkan. Ketinggian air Bengawan Solo sempat membuat air dari dalam kota tak bisa keluar mengalir ke Sungai Bengawan Solo. Pintu air Putat bahkan langsung ditutup guna mengantisipasi banjir di dalam kota. Pihaknya mengaku terus siaga mengingat kondisi ketinggian air Sungai Bengawan Solo masih tinggi. Meski, imbuh dia, mulai menyusut.

“Meski surut sedikit, tapi kalau ini hujan deras lagi ya sudah bisa banjir,” katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Agus Djoko Witiarso mengatakan ketinggian air Sungai Bengawan Solo sempat menyentuh 3,20 meter pada Kamis dinihari. Kondisi ini dinilai masih aman karena air dari dalam kota lebih tinggi dan bisa mengalir ke Sungai Bengawan Solo.  Pihaknya juga belum melakukan penutupan pintu air Demangan. Kecuali, Agus menambahkan jika kondisi air dalam kota lebih rendah dari Sungai Bengawan Solo, maka pintu air akan ditutup.

“Kalau air dari Bengawan yang tinggi dan terjadi back water, artinya air dalam kota balik karena tidak bisa buang ke Bengawan, baru pintu air ditutup. Dan kami lakukan pompa ke luar. Tapi semalam masih aman,” katanya.

Agus mengatakan mulai siaga bencana banjir mengingat tingginya intensitas hujan. Pihaknya juga telah mempersiapkan peralatan pompa air yang dimiliki serta personel untuk antisipasi bencana banjir. Pihaknya mulai menyiagakan personel di pintu air selama 24 jam penuh. Mereka siaga akan daangnya bencana banjir.

Agus mengatakan pompa portable dan mobile ini akan langsung digunakan jika kawasan tertentu terjadi banjir maupun genangan saat intensitas hujan tinggi. Hal ini mengingat beberapa kawasan belum dilengkapi pompa, seperti Semanggi, Pasar Kliwon serta Serengan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya