SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sejumlah rumah warga di bantaran Sungai Bengawan Solo di Dusun Daleman, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar, sedang memperbaiki tanggul dengan karung pasir, beberapa waktu lalu. JIBI/SOLOPOS/Iskandar

JATEN-Warga Dusun Daleman, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar pada Sabtu (26/1/2013), merasa was-was. Lantaran elevasi air Sungai Bengawan Solo terus naik, sehingga mereka mewaspadainya akan datangnya banjir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal serupa juga terjadi pada Sabtu dini hari. Bahkan pada Sabtu dini hari warga sempat berkumpul mengamati ketinggian air sungai.

“Sejak Jumat (25/1/2013) kira-kira pukul 23.00 WIB, kami berkumpul memantau ketinggian air sampai Sabtu dini hari kira-kira pukul 03.30 WIB,” papar salah seorang warga setempat, Pardi, 51, ketika Solopos.com di rumahnya.

Menurut dia pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari ketinggian air Bengawan terus naik. Kewaspadaan warga kian serius karena salah satu jembatan penghubung di dusun, yang dekat dengan Bengawan, nyaris tertutup air.

Karena itu warga di tepi bantaran sungai terpanjang di Jawa itu pada Sabtu dini hari banyak yang tak tidur. Mereka ronda di kampung guna mengamati ketinggian air Bengawan.

“Kami juga sempat memasak mi instan, sebab tadi malam, hawa di sini dingin.”

Kekhawatiran warga dinilai beralasan, sebab fondasi bangunan WC umum di pinggir kali setempat sudah tertutup air Bengawan. Selain itu air anak sungai Bengawan di dekat musala setempat tak bisa mengalir ke Bengawan, sebab terdesak air Bengawan yang elevasinya lebih tinggi.

Dia menambahkan pada Sabtu sore beberapa warga kembali waspada, sebab elevasi air Bengawan kembali naik. Hingga pukul 18.00 WIB air kembali naik sehingga kira-kira 50 sentimeter lagi menutup jembatan menuju kediaman warga di bantaran Bengawan.

“Tadi malam ada anggota tim SAR yang datang ke sini. Dia meninjau ke pinggir kali dan berpesan jika warga butuh bantuan disuruh menghubungi tim SAR yang siap membantu,” kata Pardi.

Salah seorang warga lainnya, Budi HS mengatakan beberapa tetangganya bahkan sudah bersiap-siap mengemasi barang. Sehingga jika sewaktu-waktu air bah datang menggenangi dusunnya, mereka bisa menyelamatkan barang-barang tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya