SOLOPOS.COM - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). (Antara-Muhammad Adimaja)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang biasa disapa dengan akronim AHY menanggapi upaya Kepala Staf Presiden Moeldoko mengambil alih partainya. Dia melontarkan sindiran bahwa KSP Jokowi itu berpura-pura mencintai Partai Demokrat padahal sebenarnya ingin memiliki Partai Demokrat.

"Katanya Saudara Moeldoko itu mencintai Partai Demokrat," kata AHY dalam pembukaan rapat pimpinan di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Minggu (7/3/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ucapan AHY itu pun disambut teriakan riuh para pengurus pusat Demokrat yang hadir. Mereka meneriakkan "huuu", ada pula yang berceletuk "bohong".

Baca Juga: Pandemi Pacu Lonjakan KDRT di Jepang

Ekspedisi Mudik 2024

AHY lantas mengutip pepatah bahwa mencintai tak berarti harus memiliki. Namun, dia mengatakan Moeldoko ingin memiliki meski tak mencintai partai berlambang mercy ini. "Ada yang mengatakan mencintai itu tidak harus memiliki. Yang jelas, KSP Moeldoko tidak mencintai tapi ingin memiliki Partai Demokrat," ujarnya.

AHY menilai tindakan Moeldoko menerima penobatan dirinya sebagai ketua umum di KLB Deli Serdang tidaklah terpuji, tak kesatria, dan memalukan karena jauh dari moral etika dan keteladanan Partai Demokrat.

Senior di Militer

Dia pun mempersilakan masyarakat untuk menilai langsung tindakan seniornya di institusi militer itu.

Baca Juga: Bertahan di Peluang Bisnis Nasi Biryani

AHY juga mengapresiasi pengurus dan kader Demokrat yang tetap solid dan memperjuangkan partai dari tindakan kubu Moeldoko cs. Dia menyebut mereka sebagai petarung yang sah, yang memiliki kegigihan dan determinasi untuk membesarkan partai.

"Kami yang ada di sini tidak pernah ke mana-mana ketika Demokrat terpuruk. Mereka mengatakan telah berkorban berjuang untuk Partai Demokrat, padahal kenyataannya ketika kita berjuang mereka ke mana," ujar AHY.

AHY menganggap, segelintir pihak yang ingin mengambil alih partai baru kembali setelah Demokrat beranjak bangkit dari keterpurukan. "Mudah sekali keluar masuk partai, mudah sekali meninggalkan kita. Ketika kita sedang naik mereka kembali seolah-olah mencintai Partai Demokrat. Seolah-olah, saya ulangi, seolah-olah mencintai," tuturnya.

Baca Juga: Jajal Peluang Bisnis Restoran Virtual

Seperti diketahui, Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Sumatra Utara pada Jumat (5/3) lalu. Dalam KLB ini, peserta KLB yang hadir mengusulkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dan mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie sebagai calon Ketum Demokrat.

Berdasarkan voting cepat, Moeldoko lebih banyak didukung daripada Marzuki. Sehingga diputuskan secara langsung Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2026 hasil Kongres Luar Biasa.

"Memutuskan menetapkan pertama calon ketua tersebut atas voting berdiri maka Pak Moeldoko ditetapkan menjadi ketua umum Partai Demokrat 2021-2026," ujar pimpinan rapat Jhoni Allen Marbun membacakan keputusan KLB.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya