SOLOPOS.COM - Joko Widodo (kiri), saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.(JIBI/Solopos/Antara/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Pengunduran diri Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dari keanggotaan Partai Gerindra membuat suasana Balai Kota DKI Jakarta memanas. Tanggapan berbagai pihak baik itu yang pro maupun kontra pun muncul. Baca: Ahok Tak Sendirian.

Jokowi menolak berkomentar tentang memanasnya situasi tersebut akibat langkah mengagetkan wakilnya di Pemprov DKI Jakarta itu. “Ya ini masih panas, minggu depan kan sudah dingin, nanti tak dinginkan,” katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/9/2014).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Keputusan mengejutkan Ahok mundur dari Partai Gerindra membuat panas sebagian kalangan DPRD, terutama politikus yang berseberangan dengan mantan Bupati Belitung Timur tersebut. Salah satunya dari lawan seterunya anggota DPRD PPP, Abraham Lunggana alias Haji Lulung yang meminta karirnya sebagai wakil Gubernur dibinasakan.

Jokowi akan berperan dalam mendinginkan situasi politik Ibu Kota yang sudah meluas menjadi isu nasional. “Ini masalah komunikasi politik saja, ya semuanya harus dalam posisi dingin lah. Jangan saling memanas-manasi termasuk kamu, kamu, kamu,” katanya. Baca: M. Taufik Tantang Ahok Keluar Indonesia.

Sebelumnya Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M. Taufik, juga geram dengan tindakan Ahok akibat perbedaan pendapat dengan partai soal RUU Pilkada. Ia menantang Ahok keluar dari Indonesia jika nantinya aturan pilkada lewat DPRD benar-benar digolkan dalam RUU Pilkada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya