SOLOPOS.COM - Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersama istri, Veronica Tan dan anak, Nicholas Sean Purnama mencoblos di TPS 54 kawasan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta, Rabu (15/2/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A)

Ahok mengklaim unggul di putaran I Pilkada Jakarta sekaligus menyindir lembaga survei yang sempat menempatkan dirinya di urutan terbawah.

Solopos.com, JAKARTA — Calon petahana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), memberikan pernyataan politik pertamanya seusai pencoblosan suara. Sambil menyindir lembaga survei yang pernah memprediksi dirinya tersingkir di putaran pertama, Ahok mengaku bersyukur dirinya unggul dalam hasil sementara quick count sejumlah lembaga survei.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu dikatakan Ahok bersama Djarot di Rumah Lembang, Rabu (15/2/2017) sore. Di depan pendukungnya, Ahok mengingatkan bahwa tiga bulan lalu elektabilitasnya disebut-sebut berada di urutan paling buncit atau di bawah Agus-Sylvi dan Anies-Sandi.

“Pertama-pertama, kita pantas bersyukur atas hasil ini. Kami berterima kasih pada seluruh relawan dan parpol. Kalau kita mengingat 3-4 bulan lalu, ada lembaga survei yang menyatakan Ahok-Djarot jadi paling buncit, tidak sampai perolehan suara 20%, bahkan ada yang mengatakan hanya 10%,” kata Ahok.

Karena itu, kata Ahok, dia melihat hasil sementara quick count yang mengunggulkan dia dan Djarot sebagai hal positif. Meski belum mencapai 50% sehingga kemungkinan harus masuk putaran kedua, dia mengaku siap. “Sementara ini kita memimpin di urutan 1. Meski bukan 50%, atau tetap hanya di urutan satu. Soal 1-2 putaran, kita tunggu saja,” kata Ahok.

Menurut dia, tugas para relawan belum selesai mengingat putaran kedua di depan mata. Tapi setidaknya, hal ini menunjukkan dirinya masih dipercaya banyak warga Jakarta.

“Terima kasih, Bapak Ibu jaga ketenangan, kita pantas bersyukur atas hasil ini, dari yang tidak ada yang mau milih, tapi jadi paling banyak. Pemilih Ahok-Djarot sangat solid dn tidak ada istilah bergeser, kita tinggal tunggu hasilnya.”

Klaim ini sejalan dengan hasil penghitungan cepat sementara dari Litbang Kompas pada pukul 17.04 WIB dengan jumlah suara masuk 85,75% suara. Agus-Sylvi meraih 17,25%, Ahok-Djarot 43,25%, dan Anies-Sandiaga 39,50%. Hasil ini diyakini sudah mewakili hasil akhir quick count dan tidak akan jauh berbeda dengan hasil resmi dari KPU DKI Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya