SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Kabar mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan berlabuh ke PDIP memantik banyak komentar. Meski kabar itu tidak mengejutkan, tokoh Front Pembela Islam (FPI) Novel Bamukmin mengingatkan agar Ahok tidak mencampuri urusan umat Islam kalau kembali terjun ke dunia politik.

Tetapi, Novel mengaku siap membantu Ahok masuk Islam jika mau mencampuri urusan agama Islam. Novel setuju kalau Ahok kembali aktif ke dalam dunia politik selepas dirinya bebas dari penjara. Bahkan Novel siap mensyahadatkan Ahok untuk membantu jalan politik Ahok.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya mengingatkan jangan membuat gaduh lagi. Apalagi sampai berani mencampuri urusan agama Islam. Kalau Ahok mau mencampuri urusan agama Islam, maka masuk saja agama Islam. Saya siap mensyahadatkan Ahok,” kata Novel kepada Suara.com, Selasa (27/11/2018).

Meskipun memiliki niat baik, Novel tetap mewanti-wanti Ahok untuk tidak mengulang perbuatan yang sama saat berpidato di Kepulauan Seribu ketika masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pidato yang menyebut Surat Al Maidah ayat 51 itu berujung demo berjilid-jilid dan membawanya ke pengadilan.

Aksi massa sangat besar terjadi pada 4 November 2016 atau dikenal dengan aksi 411. Aksi itu dilanjutkan dengan massa lebih besar pada 2 Desember 2016 lalu yang dikenal sebagai aksi 212. Pada Pilkada Jakarta 2017 lalu, Ahok sebagai calon petahana kalah dari Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Novel meminta kepada Ahok untuk kembali tidak membuat gaduh terlebih menyakiti hati umat Islam. Kalau Ahok kembali mengulang kesalahannya tersebut, Novel mengklaim tak segan akan mencarinya. “Namun kalau Ahok membuat gaduh lagi apalagi sampai menghina Islam, maka saya akan kejar sampai ke lobang semut sekalipun,” pungkasnya.

Sebelummnya, Ahok disebut akan menjadi anggota PDI Perjuangan apabila kembali berpolitik seusai menjalani masa hukumanterkait kasus penistaan agama. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat dalam konsolidasi pemenangan Pemilu 2019 di DPC PDIP Sleman, Senin (27/11/2018), sebagai rangkaian Safari Kebangsaan tahap kedua, mengatakan baru saja bertemu dengan Ahok.

Dalam pertemuan tersebut Ahok menyampaikan beberapa hal kepada Djarot, termasuk soal rencana masuk sebagai anggota PDIP. “Dia [Ahok] bilang, ‘kalau nanti saya masuk politik, saya akan pasti masuk PDI Perjuangan’,” ujar Djarot.

Ahok, kata Djarot, berharap para pendukungnya untuk tidak golput dalam Pemilu 2019 dan memilih PDIP serta pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Djarot bercerita turut merasakan derita yang dialami Ahok ketika diserang soal isu SARA karena setelah Ahok dipenjara dan Djarot naik posisi menjadi gubernur. Dirinya mengaku merasakan hal sama.

Menurut Djarot, Pemilu 2019 adalah momen penting, bukan sekadar memenangkan Jokowi-Ma’ruf dan PDIP di pemilu legislatif, melainkan juga terdapat perang ideologi. “Pemilu 2019 itu persoalan masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia, masa depan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Djarot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya