SOLOPOS.COM - Ganjar Pranowo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO  –  Pernyataan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, ihwal tak ada larangan keberadaan organisasi keagamaan Ahmadiyah di Provinsi Jateng mengundang kekecewaaan dari sejumlah ormas Islam di Solo. Pernyataan yang dilontarkan Ganjar dinilai tak bijaksana.

Sebelumnya, Ganjar menyampaikan Ahmadiyah tak perlu dibubarkan tetapi dibina. Hal itu disampaikannya saat menerima audiensi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng periode 2013-2018, Kamis (17/10/2013), di Semarang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ganjar juga menyatakan sependapat dengan langkah yang dilakukan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng yang menolak upaya pembubaran Ahmadiyah.

“Kami dari beberapa elemen pada prinsipnya kecewa dengan pernyataan tersebut. Ini tidak bijaksana. Kami menolak Ahmadiyah karena membawa nama Islam dalam ajarannya. Ahmadiyah tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai rasul terakhir,” ungkap Ketua Hizbullah, Yani Rusmanto, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (18/10).

Yani menilai langkah pembinaan terhadap Ahmadiyah percuma selama ajaran mereka tetap menyimpang.

“Kalau sampai dibina ya percuma kalau mereka tetap tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai rasul terakhir. Memang masalah organisasi keagamaan itu merupakan ranah pemerintah pusat. Tetapi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat sudah menyatakan bahwa Ahmadiyah sesat,” urai dia.

Pihaknya menghawatirkan pernyataan Ganjar tersebut bakal memicu persoalan baru di daerah termasuk di Kota Bengawan. Hal itu terkait kemungkinan kemunculan kembali ajaran Ahmadiyah di Soloraya jika niatan tak ada larangan tersebut tetap dijalankan.

Dijelaskannya, beberapa waktu lalu ajaran Ahmadiyah sempat muncul di Solo dan Karanganyar. Namun, keberadaan organisasi keagamaan tersebut dibubarkan oleh sejumlah ormas Islam. “Ini akan memunculkan kembali persoalan lama, memancing persoalan baru di Solo yang selama ini sudah kondusif,” tegasnya.

Disinggung upaya menyampaikan pernyataan resmi ke gubernur terkait kekecewaan ormas Islam di Solo, Yani menyatakan hingga kini pihaknya belum berencana melakukan hal tersebut. “Tetapi, kalau itu benar-benar dijalankan, kami akan ambil sikap [membubarkan Ahmadiyah],” tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya