Teheran–Mahmoud Ahmadinejad dilantik sebagai presiden Iran, Rabu (5/8), sementara polisi membubarkan protes oposisi menyangkut pemilihan yang menimbulkan konflik terburuk dalam sejarah republik Islam itu.
Ahmadinejad yang berusia 52 tahun itu dilantik untuk masa jabatan empat tahun keduanya dalam satu acara di parlemen berikrar akan melawan “kekuatan-kekuatan yang menindas” dan mengatakan pemilihan dia sebagai presiden Juni lalu merupakan satu perubahan penting di Iran.
Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI
Tetapi para pemimpin oposisi tidak hadir dalam acara itu, dan polisi anti huru hara dan milisi Islam Basij menggunakan gas cabe terhadap para pengunjukrasa yang menuduh kemenangannya itu curang, kata para saksi mata.
“Para pemrotes meneriakkan yel-yel anti Ahmadinejad. Polisi dan milisi Basij membubarkan mereka. Semua toko dekat kompleks gedung parlemen itu ditutup,” kata seorang saksi mata.
Satu kelompok lain berusaha melakukan unjuk rasa dekat lokasi itu tetapi juga dibubarkan sementara para pemrotes meneriakkan “Allahuakbar” dan mengejek pasukan keamanan.
Upacara Rabu itu dihadiri sekitar 240 dari 290 anggota parlemen serta para ulama, tetapi para pemimpin oposisi termasuk penantang utama Ahmadinejad, Mir Hossein Mousavi dan mantan Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani tidak hadiri.
Ahmadinejad kini memiliki batas waktu dua minggu untuk membentuk pemerintah baru yang mungkin tetap bertikai dengan Barat, khususnya menyangkut program nuklir Teheran yang kontroversial.
“Kami akan melawan para penindas dan berusaha mengkoreksi mekanismae global yang diskriminatif untuk kebaikan semua negara dunia,” kata Ahmadinejad.
ant/fid