SOLOPOS.COM - Ahamdinejad (google img)

Ahamdinejad (google img)

TEHERAN–Presiden Iran, Mahmoud Amhadinejad, Rabu (14/3), dimintai keterangan oleh parlemen yang menuduhnya gagal mengatasi krisis ekonomi dan menantang pemimpin tertinggi Iran.
Kurang dari dua pekan setelah kekalahannya dalam pemilu parlemen, Ahmadinejad menjadi presiden pertama dalam sejarah Iran yang dipanggil parlemen, badan legislatif yang berwenang memakzulkan dirinya jika tak puas dengan jawaban-jawabannya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemanggilan terhadap Ahmadinejad dilakukan setelah adanya petisi dari beberapa pejabat, yang ingin mengkaji kebijakan pemerintahannya.

Ekspedisi Mudik 2024

Sosok presiden yang dikenal sederhana itu mendapat cecaran pertanyaan dari kelompok politik garis keras mengenai pertumbuhan ekonomi yang hampir stagnan dan inflasi yang tinggi. Mempimpin pertemuan itu, anggota parlemen Ali Motahari, juga mempertanyakan alasan Ahmadinejad menolak panggilan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei pada April 2011 terkait pergantian kepala intelijen, Heidar Moslehi.

Saat itu Khamenei membatalkan keputusan presiden untuk memecat kepala intelijen, sebuah keputusan yang dianggap sebagai protes terhadap keputusan pemimpin tertinggi negara tersebut. Ahmadinejad telah menolak perintah Khameneni untuk kembali mengangkat Moslehi.

Menanggapi pertanyaan yang diajukan terbuka dan disiarkan di radio itu, Ahmadinejad terkesan enteng dalam memberi jawaban. Mengenai penolakannya pada April lalu, dia menjawab, “Ahmadinejad tinggal di rumah untuk beristirahat. Beberapa teman saya telah berulangkali meminta saya untuk beristirahat. Dalam pemerintahan ini, pekerjaan tidak pernah berhenti bahkan untuk sehari.”

Selain itu, Presiden Iran ini dimintai keterangannya mengenai meningkatnya harga minyak secara dramatis dan kegagalannya untuk menyediakan anggaran untuk sistem kereta bawah tanah di Teheran. Juga rencana penghematan untuk mengurangi subsidi makanan dan energi ditanyakan dalam interogasi.

Setelah sekitar satu jam sesi tanya-jawab berlangsung, banyak anggota parlemen yang mengaku tak terkesan dengan jawaban Ahmadinejad. Mereka juga menuduh Ahmadinejad membuat janji palsu berupa janji penciptaan 1,6 juta lapangan pekerjaan pada 2009-2010.

“Jawaban-jawaban Ahmadinejad atas pertanyaan-pertanyaan anggota parlemen tidak logis, ilegal dan berupaya menghindar. Dengan nada menghina, Ahmadinejad mengolok-olok anggota parlemen dan menghina parlemen,” ujar Mohammad Taqi Rahbar seperti dikutip kantor berita parlemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya