SOLOPOS.COM - Ahmad Heryawan (pks-jabar.org)

Ahmad Heryawan (pks-jabar.org)

BANDUNG— Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan membantah pernyataan LSM Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran atau Fitra yang merilis daftar lima gubernur dan wakil gubernur di Indonesia dengan penghasilan tertinggi tahun anggaran 2012.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Heryawan mengatakan apa yang dirilis Fitra merupakan informasi yang menyesatkan, karena yang dirilis dana operasional bukan gaji.

“Rilis Fitra itu menyesatkan, membuat persepsi orang menjadi salah menjadi kacau, padahal itu dana operasional bukan gaji,” kata Heryawan usai menghadiri Upacara Peringatan Hari Anti-Korupsi se-Dunia di Gedung Sate Bandung, Senin (17/12/2012).

Heryawan menuntut Fitra untuk mengoreksi pernyataan yang dirilis kemarin. Menurut dia, wartawan dipersilakan bertanya kepada Biro Keuangan soal kebenaran dana tersebut.

Menurut Heryawan, gaji yang dirilis Fitra jauh lebih besar dari angka sesungguhnya di mana gaji dan tunjangan yang diterima hanya Rp8 juta ditambah dengan dana insentif sebesar 10 kali gaji dari pajak.

“Penghasilan gaji dan tunjangan saya masing-masing hanya Rp8 juta ditambah insentif. Hanya itu yang resmi. [Fitra] Baca anggaran dong, itu salah nomen klaturnya,” kata dia.

Menurutnya data yang dirilis Fitra adalah dana operasional sekitar Rp605 juta per bulan yang dimiliki setiap provinsi. Ada tujuh pejabat daerah yang menerima dana operasional tersebut seperti gubernur, wakil gubernur, Ketua DPRS dan empat wakil ketua DPRD.

“Dana operasional itu dipakai buat membayar tol, membayar makan dan minum jika dalam perjalanan dinas dan kunjungan ke daerah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya