SOLOPOS.COM - Wujud virus corona (berwarna merah) menyerang sel sehat di tubuh manusia. (NIAID)

Solopos.com, LONDON - Ahli virus dari Queen Mary University of London, Inggris, Profesor John Oxford memprediksi Covid-19 akan menjadi penyakit musiman. Di musim dingin, virus ini akan berkembang dan mulai berkurang pada musim panas.

Virus corona 2019-nCov yang kini telah bermutasi itu menyebar dengan cepat ke 90.000-an dengan tingkat kematian sekitar 2 persen. Dilansir Telegraph, Selasa (3/3/2020), peningkatan angka orang yang terinfensi menunjukkan perlambatan menyusul pergantian musim dari musim dingin ke musim semi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Begini Cara Perawatan Pasien Corona di RSPI Sulianti Saroso

Ilmuwan percaya bahwa Covid-19 dapat menjadi penyakit musiman seperti virus corona jenis lainnya yang telah menyebabkan gejala flu. Jika benar, virus diprediksi muncul dan meningkat pada musim dingin dan berkurang di musim panas.

Penyakit musiman artinya hanya terjadi ketika musimnya saja. Seperti flu yang biasanya menyerang orang saat musim hujan atau musim dingin. Flu juga mudah menyebar dengan sentuhan fisik.

Hindari Virus Corona, Presiden Tanzania Ganti Salaman dengan Tos Kaki

"Ketika melihat anggota keluarga virus corona lainnya, itu merupakan virus yang menyerang pernapasan dan kami sudah mengetahuinya selama 50 tahun terakhir, itu merupakan virus musiman," kata Ahli Virus dari Queen Mary University of London, Profesor John Oxford, seperti dilansir dari laman Telegraph, Selasa (3/3/2020).

Menurut Oxford virus corona, virus yang juga menyebabkan COVID-19 itu seperti flu biasa. Karakteristiknya sama seperti virus yang ditemukan pada 50 tahun terakhir dan menjadi virus musiman. Oxford menambahkan, ketika COVID-19 dapat menjadi penyakit musiman, korban yang sembuh akan semakin banyak.

Wali Kota Depok Sebut Pasien Corona di Jakarta Stres Pegang HP

"Harapan saya adalah bahwa virus ini akan musiman dan bahwa musim semi dan musim panas yang akan datang dapat membantu kita dalam pertempuran melawan virus dan mungkin memiliki efek yang sangat signifikan," katanya.

Menurutnya kebiasaan yang berbeda yang dilakukan pada musim semi akan membuat virus kurang dapat ditranmisikan. Menurut laporan National Geographic, virus corona yang menyebabkan COVID-19 terdiri dari kumpulan protein dan lipid. Mereka dapat berpindah dari manusia ke manusia lain melalui kontak fisik.

Virus Corona Mengubah Etiket Bersua Kita

Virus bisa bersarang pada permukaan yang keras misalnya gagang pintu yang terkena virus serta dapat berasal dari cairan batuk orang yang terinfeksi. Begitu berada di luar tubuh manusia, kekuatan eksternal akan menyebabkan virus memburuk.

Alkohol dalam pembersih tangan, misalnya, memecah protein dan lipid ini, membuat virus kurang stabil dan kurang berhasil menyebabkan infeksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya