SOLOPOS.COM - Ilustrasi Artificial Intelligence atau AI (Bisnis)

Solopos.com, SOLO-Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) dikhawatirkan akan memusnahkan umat manusia.

Pro dan kontra terkait perkembangan teknologi AI menjadi hal yang gencar dibicarakan di luar negeri. Terbaru, para peneliti dan ahli teknologi yang tergabung dalam organisasi Center for AI Safety merilis pernyataan tentang kemajuan penemuan mutakhir ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Center for AI Safety menyebut ada risiko manusia punah karena teknologi ini. Bahkan, mereka menyebut efeknya bisa separah pandemi dan perang nuklir.

“Mengurangi risiko kepunahan karena AI harus menjadi prioritas global bersama dengan risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir,” bunyi pernyataan Center for AI Safety, Selasa (30/5/2023).

Organisasi Center for AI Safety tak diisi oleh orang sembarangan. Anggota organisasi nonprofit ini terdiri dari 350 eksekutif, peneliti, dan teknisi yang bekerja dalam industri AI. Organisasi itu juga didukung CEO Google DeepMind Demis Asabis, CEO Open AI Sam Altman, dan CEO Anthropic Dario Amodei.

Ada pula Geoffrey Hinton dan Yoshua Bengio, dua peneliti yang meraih Turing Awards karena kinerja mereka di jaringan saraf serta kerap disebut sebagai “Godfather” di teknologi AI.

Pernyataan Center for AI Safety itu dibuat karena kekhawatiran yang terus berkembang terkait bahaya yang ditimbulkan karena AI. Misalnya, kepopuleran ChatGPT dan chatbot lainnya menimbulkan kekhawatiran teknologi ini akan digunakan untuk menyebarkan berita yang salah atau sebagai sarana propaganda.

Beberapa peneliti juga percaya AI akan berkembang pesat hingga menciptakan gangguan sosial dalam beberapa tahun ke depan jika tak ada sesuatu yang dilakukan untuk memperlambatnya.

Dan Hendrycks, Direktur Eksekutif Center for AI Safety, mengatakan bahwa bahaya AI tak hanya dikhawatirkan oleh segelintir orang yang merasa pekerjaan atau nasibnya akan terganggu. “Ada kesalahpahaman yang umum terjadi, terutama di komunitas AI, bahwa hanya beberapa kelompok yang akan terkena imbasnya. Tapi faktanya, banyak orang yang secara pribadi merasa khawatir dengan hal ini,” ucap Dan Hendrycks dilansir dari New York Times.

Memang, perkembangan AI membuat pendapat peneliti dan masyarakat umum terpecah. Ada yang skeptis dengan menyebut teknologi AI masih terlalu dini untuk menjadi ancaman. Namun, ada pula yang berargumen bahwa AI terus berkembang pesat dan akan melewati level manusia dalam waktu dekat.

Kekhawatiran soal AI bahkan dikeluhkan oleh Sam Altman, CEO OpenAI yang mengembangkan chatbot ChatGPT. Sam Altman meminta ada regulasi yang jelas mengatur tentang pengembangan dan penggunaan teknologi AI. Hal itu menurutnya penting untuk memastikan AI tidak disalahgunakan dan melebihi batas kemampuan manusia pada masa mendatang.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Bahaya, Ahli Teknologi Sebut AI Bisa Memunahkan Umat Manusia”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya