Solopos.com, JAKARTA — Ahli kesehatan Malaysia mengaku yakin makanan atau bungkus makanan tidak akan menjadi media penularan virus corona jenis baru penyebab Covid-19. Ditegaskan klaim yang disebarluaskan sebaian kalangan itu tidak terbukti.
Maklum saja, belum lama China mengklaim makanan atau bungkus makanan bisa menyebabkan penularan baru virus corona di Negeri Tirai Bambu tersebut. “Kemungkinan seseorang terpapar Covid-19 dari makanan atau dari memegang bungkus makanan sangat kecil, bahkan hampir tidak mungkin. Karena Covid-19 itu adalah infeksi yang menyerang pernapasan,” ungkap Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah, dilansir thestar.com, Selasa (20/10/2020).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Doraemon: Stand By Me 2 Tayang 2 November 2020
Dia menjelaskan, rute transmisi Covid-19 adalah melalui droplet, kontak dekat antara satu orang dengan orang lain, dan secara tidak langsung pada permukaan-permukaan. Namun, belum ada bukti bahwa Covid-19 bisa ditularkan melalui makanan.
Laporan CDC
Sebelumnya, pada Senin (19/10/2020), terdapat laporan dari Centre for Disease Control and Prevention (CDC) China bahwa ada virus Covid-19 hidup di bagian luar bungkus makanan laut beku yang diimpor ke Kota Qingdao. Namun, CDC menyebutkan bahwa risiko penularan virus dari memegang bungkus makanan laut beku atau memakan makanan tersebut sangat rendah.
Ini 7 Ikan Pembawa Keberuntungan Menurut Fengsui
Kendati demikian, Noor Hisham juga mengimbau masyarakat di Malaysia untuk tetap mematuhi standar operasional prosedur (SOP) untuk mencegah penularan Covid-19 dengan memakai masker, mencuci tangan, dan mencegah kerumunan serta mempraktikkan jaga jarak.
“Melakukan hal-hal tersebut secara bersamaan dan kolektif bisa menurunkan penularan Covid-19 sampai 85 persen. Kalau kita menargetkan untuk bisa bebas tertular Covid-19 100%, maka tinggallah di rumah,” imbuhnya.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos