SOLOPOS.COM - Agus Harimurti Yudhoyono (Endang Muchtar/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Mayor (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono memperoleh penghargaan Nanyang Outstanding Young Alumni Award 2013 atau Penghargaan Alumni Muda Nanyang dari Nanyang Technological University di Singapura.

“Informasi ini didapatkan setelah Nanyang Technological University (NTU) mengirim kepada Panglima TNI perihal surat permohonan pemberian award pada Jumat (11/10),” kata Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (13/10/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemberian penghargaan dilakukan pada Sabtu (12/10) pukul 19.00 waktu Singapura di Auditorium NTU oleh Lawrence Wong, Menteri Kebudayaan, Komunikasi, dan Pemuda, serta Presiden NTU. Ia mengatakan TNI sangat bangga karena sejak 2003, TNI mengirimkan sekitar 4-6 perwira untuk belajar di NTU pada program master. Namun, baru kali ini TNI mendapatkan penghargaan tersebut.

Sejak penghargaan itu diberikan kepada para alumnus NTU 2005, Indonesia telah menerimanya sebanyak tiga kali. Peraih penghargaan pertama adalah Merry Riana, penulis buku Mimpi Sejuta Dolar. Berikutnya pada 2009, Profesor Hery juga mendapatkan hal yang sama. Agus Yudhoyono adalah peraih pertama penghargaan ini dari kalangan militer.

Presiden Nanyang Technological University Professor Bertil Andersson mengatakan alasan Agus Yudhoyono memperoleh penghargaan ini karena Agus dinilai sebagai pemimpin muda dengan prestasi luar biasa di bidang kemiliteran di Indonesia.

Dalam pengamatan NTU, selama menjadi mahasiswa di S. Rajaratnam School of International Studies di NTU, Agus sudah menonjol. Agus pernah ditunjuk sebagai pengamat di Shangri-la Dialogue di Singapura dan sebagai peserta ASEAN 100 Leadership dan ASEAN Leadership di Malaysia pada 2006.

Atas prestasinya tersebut Agus diminta oleh Kementerian Pertahanan Australia untuk berpartisipasi dalam program Special Young Future Leaders pada 2012 dan Departemen Pertahanan Republik Korea untuk program serupa pada 2013.

Putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini telah menerima sejumlah medali dan penghargaan dari pemerintah Indonesia maupun berbagai negara. Penghargaan dari Nanyang Technological University itu menambah deretan prestasi yang diukir Agus di dunia internasional. Atas kontribusinya dalam operasi pemulihan keamanan di Aceh dan misi perdamaian di Lebanon, Agus meraih berbagai macam medali militer.

Tidak hanya di dalam negeri, Agus juga menerima penghargaan prestisius dalam masa pendidikan militer di Fort Benning, Amerika. Agus merupakan satu-satunya penerima penghargaan yang bukan warga negara Amerika.

Selain kiprah lapangan di militer, NTU juga mengamati Agus mengembangkan secara konsisten kemampuan akademisnya. Sepulangnya dari Lebanon, Agus mempunyai peran penting dalam pembentukan Pusat Penjaga Perdamaian Indonesia di Sentul, Jawa Barat.

Setiap tahun Agus diundang sebagai instruktur untuk program pelatihan prapenyebaran untuk kontingen Indonesia serta aktif dalam berbagi pelajaran penting yang dia pelajari sebagai pasukan penjaga perdamaian di berbagai forum akademis dan media.

Untuk usahanya dalam membantu pembentukan Universitas Pertahanan (Unhan), Agus juga dianugerahi Medali Perintis dari pemerintah Indonesia. Setelah berkontribusi untuk pendirian Unhan, Agus menempuh program Master of Public Administration di John F. Kennedy School of Government, Harvard University pada 2009 yang juga merupakan bagian dari program Mason Fellowship.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya