SOLOPOS.COM - Agus Siswanto (JIBI/SOLOPOS/Chrisna Chanis Cara)

Agus Siswanto (JIBI/SOLOPOS/Chrisna Chanis Cara)

Di lingkungan sekitar, kadang kita menemui sosok warga yang terpinggirkan. Karena kekurangannya, ia kerap dikucilkan, diejek bahkan tak dianggap ketika berlalu lalang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Fenomena itu tampaknya mengoyak hati pelukis Agus Siswanto. Lelaki yang akrab disapa Agussis ini berupaya nguwongke mereka lewat bidangnya.

“Saya berencana mengajak berkarya lewat lukisan. Terserah mau corat-coret apa. Setelah itu, saya akan memamerkan karyanya di ruang publik. Biar masyarakat tahu kalau mereka juga bisa berkarya dan berbuat sesuatu,” ujar Agussis saat ditemui Espos di rumahnya di Punggawan, Rabu (28/12/2011).

Bagi lelaki kelahiran Solo, 25 Agustus 1972 ini, semua manusia layak diperlakukan sama. Jika terus dilecehkan masyarakat sekitar, imbuhnya, sosok-sosok kurang beruntung itu akan semakin terpinggirkan. “Lewat pameran nanti, saya ingin membangkitkan rasa percaya diri dan kebanggaan dalam diri mereka,” tutur pengagum Pablo Picasso itu.

Saat berbincang dengan Espos, salah satu sosok yang dimaksud Agussis melintas di depan rumahnya. Ia lantas membujuk lelaki itu untuk mengikuti pamerannya.

“Suk melu nggambar ya? Orek-orekan sak-sake ora papa,” katanya. “Iya. Bar iki aku tak latihan-latihan sik ning omah,” ujar lelaki itu sambil tersenyum sumringah.

Dengan bersosialisasi dengan semua masyarakat, suami Sri Narsasi Dewi ini mengaku mendapat kebahagiaan tersendiri. Sama halnya ketika ia meluangkan Sabtu sorenya untuk melatih anak-anak kampung melukis.

“Di rumah ini juga ada sanggar lukis. Namanya Sanggar Raih Prestasi. Sanggar ini terbuka bagi semua anak yang ingin belajar melukis,” kata dia.

Dalam sanggar itu pun, ia mengaku tak menarik bayaran tertentu. Lelaki yang hobi nonton kartun ini sudah bahagia jika melihat banyak anak yang berkreasi di sanggarnya.

“Sanggar itu sudah berjalan 1,5 tahun. Di sini, saya ingin mengenalkan anak dengan media lukis selain kertas, seperti kanvas, gerabah dan lain sebagainya.”

Meski murni sosial, Agussis tak tanggung-tanggung dalam mengembangkan sanggar lukisnya. Lelaki yang karyanya sudah melanglang buana ini siap membiayai pameran anak-anak hingga ke luar kota.

“Maunya seperti itu. Tapi yang namanya anak-anak, latihannya ya sering bolong-bolong. Kalau sudah terkumpul karya yang cukup, saya akan mewujudkan itu,” ucapnya sambil tersenyum.

 

(Chirsna Chanis Cara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya