SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Ketua DPR RI Agung Laksono meminta maaf kepada publik terkait tidak dinyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada pembukaan Rapat Paripurna DPR di gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat (14/8) pukul 09.00 WIB.

“Mengenai lagu Indonesia Raya (yang tidak dinyanyikan), tadi ada kekeliruan. Kami minta maaf,” kata Agung sebelum mengakhiri rapat paripurna tersebut.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Setelah ditutup, Agung meminta hadirin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu paduan suara Gita Bahana Nusantara.

Pembukaan Rapat Paripurna DPR RI di Gedung DPR/MPR Jakarta, Jumat pukul 09.00 WIB tanpa diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Rapat paripurna ini diselenggarakan dengan dua agenda, yaitu pembukaan masa sidang ke-1 tahun 2009-2010 dan pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka HUT ke-64 Proklamasi Kemerdekaan RI.

Ketua DPR Agung Laksono menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla beserta Ibu Mufidah. Tepuk tangan hadirin mewarnai kedatangan para pemimpin di Gedung Nusantara.

Setelah itu, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta. Biasanya mengheningkan cipta dilakukan setelah lagu kebangsaan “Indonesia Raya”. Namun setelah pembukaan, langsung mengheningkan cipta.

Agung Laksono kemudian menyampaikan pidato pembukaan masa sidang DPR mengenai berbagai hal, termasuk proses pembahasan RUU di DPR dan sikap DPR terkait perkembangan ekonomi serta pemberantasan korupsi dan teroris.

Usai menyampaikan pidato pembukaan masa sidang, Agung memperkenalkan tamu yang hadir dalam acara kenegaraan ini, termasuk para teladan. Ketika disebutkan, satu persatu tamu dan kelompok teladan berdiri.

Saat tamu disebut dan berdiri, tepuk tangan membahana di ruang rapat ini. Tak lupa, Agung memperkenalkan paduan suara Gina Bahana Nusantara yang menyanyikan berbagai lagu daerah dan lagu-lagu perjuangan.

Namun Agung kemudian menyebutkan bahwa seharusnya diawal rapat paripurna dengan agenda pidato kenegaraan sebagai konvensi kenegaraan ini, dilantunkan “Indonesia Raya”.

Agung meminta perhatian pihak terkait penyelenggaraan rapat paripurna ini mengenai lagu kebangsaan yang tidak dinyanyikan.

“Seharusnya tadi ada lagu Indonesia Raya,” katanya.

Selain diwarnai dengan tidak dinyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kegiatan ini juga diwarnai dengan banyaknya kursi yang kosong, termasuk kursi yang semestinya diperuntukkan bagi anggota DPR.

Saat pembukaan rapat paripurna, jumlah anggota DPR yang hadir sebanyak 395 orang dari 550 orang anggota DPR.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya