SOLOPOS.COM - Gambar dari video wawancara Agnez Mo dengan Build Series.

Solopos.com, SOLO -- Pernyataan Agnes Monica (Agnez Mo) menjadi kontroversi karena dianggap mengingkari latar belakangnya sebagai orang Indonesia. Namun tahukah Anda konteks Agnez Mo menyebutkan kalimat "tak memiliki darah Indonesia" itu?

Hal itu muncul dalam sebuah talkshow yang digelar oleh Build Series (Yahoo Entertainment) di sebuah studio di New York City. Video lengkap perbincangan dengan Agnez Mo dengan host Kevan Kenney itu diunggah di kanal Youtube Build Series pada Jumat (22/11/2019) lalu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Acara itu sebenarnya membahas single terbaru Agnez Mo berjudul Diamond, hasil kolaborasinya dengan French Montana. Perbincangan diawali dari prosesnya berkarya, lalu merembet ke sisi lain Agnez yang berlatar belakang budaya non-Amerika.

"Why won't you cuss in Indonesia? I was watching you on the Canons Morning Show and you like refused to cuss in Indonesia [kenapa kamu tidak mau menyumpah dalam bahasa Indonesia? Aku nonton kamu di Canons Morning Show dan kamu menolak menyumpah dalam bahasa Indonesia," tanya Kevan.

Menurut Agnez, terasa sangat berbeda menyumpah dalam bahasa sendiri. Dia mengaku sangat gugup jika melakukan itu dalam bahasa Indonesia.

"It's different like I can say 'fuck you' and I don't have any problem with that, but when I have to cuss in Indonesian language, I can't [beda, seperti kalau aku bilang fuck you, enggak ada masalah dengan itu. Tapi ketika aku harus menyumpah dalam bahasa Indonesia, aku enggak bisa]," kata Agnez.

Kevan lalu bertanya tentang beragamnya Indonesia dalam perspektif Agnez Mo berdasarkan wawancara sebelumnya.

"That was actually a great interview you did with Nick, and I learned so much because I think there are so many missconceptions about you and even look at things I just didn't even know how diverse culturally Indonesia was [wawancaramu dengan Nick sangat bagus dan aku belajar banyak hal karena aku pikir banyak salah paham tentang dirimu dan bahkan jika melihat itu aku tidak tahu betapa beragamnya budaya Indonesia]," kata Kevan.

Agnez Mo pun menjawab dengan kalimat panjang.

"Yeah, it's really interesting. Indonesia has over 18.000 islands, and each island we have different sounds, different traditional outfits, percussion. Just music in general, we have so many, so diverse. I think I grew up with that. But what is funny is, I grew up singing at church, so that's even more like the way that Indonesian traditional music, but at the same time you sang at church. That kind became a part of me. So I think it's not about cultural representation but I think it's more about cultural inclusivity. And that's why I stand for," kata Agnez.

Dalam bahasa Indonesia berarti: "Itu sangat menarik. Indonesia memiliki lebih dari 18.000 pulau, dan tiap pulau kami punya suara yang berbeda, pakaian adat berbeda, perkusi. Dalam hal musik secara umum saja, kami punya banyak sekali keragaman. Menurutku, aku tumbuh bersama itu semua. Tapi hal yang lucu adalah, aku belajar menyanyi di gereja. Jadi itu seperti musik tradisional Indonesia, tapi pada saat yang sama kamu menyanyi di gereja. Hal itu menjadi bagian dari hidupku. Jadi aku pikir ini bukan sekadar perwakilan kebudayaan tapi lebih pada inklusivitas budaya. Dan itulah mengapa aku mendukungnya."

Konfirmasi

Kevan kembali meminta konfirmasi atas kabar yang diterimanya tentang latar belakang Agnez Mo yang merasa berbeda dari lingkungan sekitarnya.

"You are a little [different] from those around you, I read and learned for that interview. I think people just think you were that the most popular person in the world probably just like instantly how successful you are but you were a little different than everybody else."

Dalam bahasa Indonesia berarti: "Kamu kan agak berbeda dari lingkungan sekitarmu, [berdasarkan yang] aku baca dan pelajari dari wawancara itu. Aku pikir masyarakat hanya melihatmu sebagai orang paling populer di dunia, mungkin hanya [melihat] seperti soal seberapa sukses kamu, tapi kamu agak berbeda dari orang lain."

Agnez pun menjawab pertanyaan tersebut dan di sinilah muncul kalimat yang menjadi kontroversi itu. Agnez menjelaskan perasaannya bahwa dirinya merasa tidak seperti orang lain.

"Yeah. Cuz I actually don't have Indonesian blood whatsoever. So I'm actually German, Japanese, Chinese. I was just born in Indonesia and I'm also Christian which is in Indonesia the majority there are Moslem, so I've always been kind of you know like ... I'm not gonna say that I felt I don't belong there right because I always felt like you know, the people accepted me for who I was, but there's always that sense of I'm not like everybody else," kata Agnez.

Dalam bahasa Indonesia berarti: "Karena aku sebenarnya tidak memiliki darah Indonesia sama sekali. Jadi aku sebenarnya [berdarah] Jerman, Jepang, China. Aku hanya lahir di Indonesia dan aku juga Kristen, di mana di Indonesia mayoritas di sana muslim. Jadi aku selalu menjadi semacam, kamu tahu kan seperti .... Aku tidak ingin bilang bahwa aku merasa tidak memiliki di sana [Indonesia] karena aku selalu merasa, kamu tahu kan. Masyarakat menerimaku apa adanya, tapi selalu ada perasaan bahwa aku tidak seperti orang lainnya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya