SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, KEDIRI — Menyambut Tahun Baru 2019, Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, akan menggelar selawatan dan doa bersama di alun-alun setempat. Kegiatan itu sekaligus saranan berkirim doa untuk mereka yang menjadi korban bencana alam.

“Di alun-alun kami adakan selawatan akhir tahun. Kami beri hiburan agar mengurangi berbagai kegiatan misalnya mabuk-mabukan, balapan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar di Kediri, Rabu (26/12/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menjelaskan kegiatan selawatan menyambut Tahun Baru 2019 melibatkan grup selawat di wilayah ini. Dalam acara itu juga digelar doa bersama yang akan diikuti warga setempat.

“Doa bersama dilakukan sebagai bagian pengharapan agar Kediri dan Indonesia ke depan semakin baik dan berkah. Doa juga diperuntukkan bagi mereka yang terkena musibah agar diberi ketabahan,” ungkap Nur Muhyar.

Selain doa bersama, Pemkot Kediri juga akan menggelar festival musik di area Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kota Kediri. Pada acara itu, akan diisi para musisi muda serta grup band. Mereka akan menampilkan berbagai musik untuk menghibur warga.

“Kami wadahi para musisi muda di festival band di Kediri. Kemudian teman-teman komunitas dan generasi muda yang punya UMKM kami fasilitasi dengan lapak di area GOR,” kata dia.

Nur juga menambahkan acara itu juga dimeriahkan dengan penampilan grup band asal Ibu Kota, yakni Geisha sebagai bintang tamu mengisi acara tahun baru di GOR Jayabaya Kediri.

Nur mengungkapkan acara tahun baru mulai digelar pada 31 Desember 2018 berlanjut hingga dini hari. Selain itu, juga digelar acara jalan sehat bersama yang akan diikuti warga Kota Kediri dengan mengambil start di GOR Jayabaya Kota Kediri.

Ia menegaskan Pemkot Kediri tidak akan menggelar pesta kembang api, sebab dinilai tidak ada manfaat. Terlebih lagi, pesta itu dinilai ada risiko bahaya.

“Sudah beberapa tahun tidak ada pesta kembang api. Kami hindari itu karena dinilai mubazir, sebab ada risiko bahaya. Kami sudah pernah bahas sebab balon udara dan kembang api sejauh mungkin dihindari,” kata Nur.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Kediri AKP Kamsudi mengatakan pihaknya sudah melakukan pemetaan untuk titik kumpul warga saat tahun baru. Sesuai dengan agenda pemerintah kota, ada dua titik, namun nantinya anggota akan disebar di titik-titik yang berpotensi warga berkumpul.

“Kami fokus pengamanan doa bersama dan kegiatan lainnya. Yang punya kegiatan dari pemkot tapi tetap pengamanan dan kami bagi personelnya,” kata dia.

Ia mengungkapkan ada sekitar 600 personel gabungan yang diterjunkan untuk pengamanan selama libur panjang, Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 tersebut. Mereka disebar di enam pos yang ada di wilayah hukum Polresta Kediri.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya