SOLOPOS.COM - Hutan Kota Tinjomoyo di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jateng, lokasi digelarnya Pasar Semarangan. (Instagram-@pemerintahkotasemarang)

Agenda menghidupkan kembali Hutan Kota Tinjomoyo dengan menggelar Pasar Semarangan dianggap mengecewakan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pasar Semarangan, agenda mingguan demi menghidpukan kembali objek wisata Hutan Kota Tinjomoyo di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), telah dibuka Sabtu (17/3/2018) lalu. Meski sempat mampu menarik minat warganet di media sosial, agenda yang digelar Pemerintah (Pemkot) Kota Semarang dan beberapa pihak lainnya tersebut nyatanya tak luput dari kritik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di media sosial Instagram, banyak warganet yang menyebut agenda Pasar Semarang yang digelar setiap Sabtu sore hingga malam itu mengecewakan. Anggapan itu ramai dilontarkan warganet setelah pengguna akun Instagram @eventsclick membagikan informasi terperinci mengenai Pasar Semarangan, Minggu (18/3/2018).

Ekspedisi Mudik 2024

Dari informasi yang dibeberkan di akun Instagram tersebut, outlet-outlet di Pasar Semarangan tak menerima transaksi menggunakan uang tunai, melainkan e-cash atau uang elektronik dari Bank BNI.

Sontak warganet ramai melayangkan kritik terhadap agenda yang bertujuan menghidupkan kembali salah satu objek wisata alam di Kota Semarang tersebut. Mereka menganggap cara itu justru menyulitkan pengunjungnya untuk bertransaksi di Pasar Semarangan. “Wkwkwk e cash BNI? Ya sudah sepi dah,” tulis pengguna akun Instagram @michaelkrnwn.

“Enggak semua orang Jateng punya e-cash BNI jadi agak mengecewakan sih kalau enggak bisa tunai, seharusnya tidak begitu, cuma buat masukan saja sih,” ungkap pengguna akun Instagram @ddk_nyutnyut.

“Kenapa harus pakai e-cash BNI?” tulis pengguna akun Instagram @mfarich.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang getol mempromosikan agenda tersebut di media sosial memang sama sekali tak menyinggung persoalan transaksi di Pasar Semarangan. Bahkan, wali kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu hanya menjelaskan kepada warganet tentang jumlah outlet makanan di Pasar Semarangan tanpa menjelaskan cara bertranksaksi.

Dikabarkan Liputan6.com, Kamis (15/3/2018) lalu, Pasar Semarangan memang sama sekali tak menerima transaksi menggunakan uang tunai. Seluruh transaksi di pasar yang merupakan agenda mingguan demi menghidupkan kebali objek  wisata Huta Kota Tinjomoyo di Kota Semarang itu menggunakan transaksi non-tunai yang didukung Bank BNI.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya