SOLOPOS.COM - ICMET 2016 salah satu agenda Semarang. (Icmetpipsemarang.ad.id)

Agenda 1st International Conference on Maritime Education and Training (ICMET) 2016 digelar di Kota Semarang dengan dihadiri pakar maritim dari lima negara.

Semarangpos.com, SEMARANG — Para pakar dari lima negara hadir dalam 1st International Conference on Maritime Education and Training (ICMET) 2016 yang diagendakan di Semarang, Kamis (17/11/2016), untuk membahas pendidikan kemaritiman. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkesempatan membuka ICMET 2016 yang diprakarsai oleh Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur PIP Semarang Capt. Wisnu Handoko menjelaskan penyelenggaraan agenda ICMET di Kota Semarang itu merupakan sebuah dukungan terhadap program Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim. “Ada pakar dari Australia, Jepang, Malaysia, Jerman, dan tentunya Indonesia yang diundang. Mereka akan membawakan paper. Namun, yang menjadi pembicara hanya sekitar 30 orang,” katanya.

Ia menyebutkan sejumlah nama pembicara tersebut, antara lain, Prof. Takeshi Nakazawa dari International Asociation of Maritime Universities Japan, Prof. Erika Techera (The University of Western, Australia), dan Prof. Erry Yulian T. Adesta (International Islamic University, Malaysia). Wisnu menjelaskan pendidikan kemaritiman sengaja diangkat sebagai topik karena banyak masyarakat masih belum paham bahwa untuk menjadi pelaut sekarang ini diatur rigid dalam konvensi internasional.

Konvensi internasional itu mengatur kompetensi untuk menjadi pelaut, lanjut dia, yang harus dicapai melalui pendidikan mengikuti kurikulum sehingga menghasilkan pelaut yang kompeten. Sebagai lembaga pendidikan kemaritiman, kata dia, PIP Semarang berkewajiban untuk memajukan potensi-potensi besar di bidang kemaritiman yang dimiliki Indonesia melalui pendidikan kemaritiman.

“Makanya, kami mengundang juga perwakilan dari perguruan-perguruan tinggi di Indonesia yang melaksanakan pendidikan dan pelatihan kemaritiman untuk mengikuti ICMET 2016,” kata Wisnu.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membenarkan bidang kemaritiman sekarang ini tengah menjadi perhatian, mengingat dua sepertiga wilayah Indonesia merupakan laut. “Kekuatan, pendidikan, pengetahuan, concern, dan atensi harus diberikan tambahan porsi di situ [maritime]. Di satu sisi, semua tahu bahwa harapan dan potensi ada di laut,” katanya.

Akan tetapi, imbuh dia, selama ini pengelolaan potensi kemaritiman yang dimiliki Indonesia belum mampu dipenuhi secara baik sehingga dibutuhkan perhatian lebih terhadap pendidikan kemaritiman. “Oleh karena itu, kami concern dengan pendidikan kelautan karena pendidikan kelautan menjadi salah satu solusi untuk mengejar ketertinggalan di bidang maritim. Kami akan intensifkan,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya