SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi melakukan inspeksi mendadak di Gudang Bulog Karanganyar, Jumat (11/3/2016). (Istimewa/Sekretariat Negara)

Agenda Presiden Jokowi pagi tadi diwarnai inspeksi mendadak di Gudang Bulog Triyagan Karanganyar.

Solopos.com, JAKARTA — Rangkaian kunjungan Presiden Jokowi di Soloraya kali ini disisipi agenda dadakan. Di luar agenda yang telah dijadwalkan, saat menuju Waduk Gondang Karanganyar, Presiden memilih berbelok ke Gudang Bulog di Triyagan, Karanganyar, Jumat (11/3/2016) pagi.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Dikutip Solopos.com dari Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana yang dipublikasikan di laman Setneg.go.id Jokowi tak sendiri, ada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendampingi Presiden yang tiba di gudang itu pukul 10.45 WIB.

Inspeksi di Gudang Bulog tersebut dilakukan untuk mengecek penyerapan hasil panen petani. Dia merasa perlu mempertanyakan hal itu karena ini sudah memasuki masa panen. ?”Kenapa serapan dari petani sudah mulai panen banyak tidak bisa terserap dengan baik,” ucap Presiden dikutip Solopos.com dari situs Setneg.
?
Presiden menjelaskan seharusnya Bulog dapat menyerap langsung gabah-gabah dari petani karena ada anggaran untuk itu. “Apa gabahnya yang kurang kering, atau masalah storage sulit, ini saya cek,” ucap Presiden.

Namun dia mengakui kesiapan Bulog dalam menyerap gabah petani memang kurang. Kesimpulan ini didapat setelah Presiden berkeliling melihat kondisi gudang tersebut. Beberapa infrastruktur memiliki kapasitas besar untuk menyerap hasil panen dalam jumlah besar, namun kinerjanya jauh dari itu.

Untuk pengeringan misalnya, mesin pengering memiliki kapasitas sehari dapat melakukan pengeringan hingga 80 ton. “Tapi satu pekan baru dapat 20 ton. Nah ini bisa ada problem di lapangan. Apakah memang pembeliannya tidak cepat ataukah karena ada sesuatu yang lain, ini yang baru dipelajari,” ujar Presiden.

Presiden meyakini bila melihat kondisi seperti ini, mestinya lebih banyak lagi gabah yang bisa diserap dari petani. “Karena sekarang yang diharapkan petani adalah mereka panen dan ada gabah diserap agar harganya enggak jatuh,” ucap Presiden.

Presiden mengingatkan bahwa kita hanya memiliki waktu dua bulan untuk menyerap produksi petani. Bulog, kata Presiden, harus memanfaatkan panen raya kali ini untuk memenuhi stok di gudang.
?
Dalam inspeksi mendadak ini, Presiden mendapati beberapa mesin yang mengalami kerusakan di Gudang Bulog itu. “Sudah 9 tahun enggak jalan rice mill-nya. Pengeringnya juga baru saja jalan, selo-nya gak jalan di belakang tadi, sudah 9 tahun,” imbuh Presiden.?

?Saat ditanya wartawan, apakah kondisi Gudang Bulog lainnya seperti di Triyagan. “Sama, karena sudah kita cek beberapa. Tidak hanya satu tempat, dua tempat. Kalau perlu tak puterin semuanya??,” tutup Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya