SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kanan) memakai baret Mabes TNI disaksikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko (kiri) saat menerima pengangkatan sebagai warga kehormatan pasukan khusus TNI di Lapangan Merah Plaza, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (16/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/M. Agung Rajasa)

Agenda Presiden Jokowi hari ini diwarnai momentum spesial bagi TNI AD.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan baju loreng beserta atribut lengkap Kostrad saat melakukan peletakan batu pertama RS Moh Ridwan Meuraksa di Pinang Ranti, Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (13/5/2015).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di baju itu, dada kanan bertuliskan “Joko Widodo” sedangkan dada kiri presiden tersemat tulisan “TNI AD”. Jokowi tampak lebih gagah dengan sepatu dinas lapangan meskipun di balik jaket Kostrad itu badan kurusnya tetap kelihatan.

Layaknya prajurit TNI AD, pinggang Presiden Jokowi dilengkapi sabuk hitam lengkap dengan pistol bagian kanan dan kopel bagian kiri. Jokowi duduk diapit Panglima Jenderal TNI Moeldoko dan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek ketika berada di tenda.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku senang dengan penampilan Jokowi yang mengenakan atribut Kostrad yang membuktikan presiden dan prajurit TNI Angkatan Darat menyatu.

“Suatu hal yang luar biasa bapak presiden hadir di sini dengan atribut Kostrad Angkatan Darat, adalah kebanggaan luar biasa menyatunya presiden dengan prajurit Angkatan Darat,” kata Gatot Nurmantyo saat berpidato, Rabu (13/5/2015).

Dalam keterangannya, Gatot Nurmantyo mengatakan RS Ridwan Meureksa di Pinang Ranti sudah diidam-idamkan sejak 1986. Dipicu dengan kebijakan pemerintah dengan adanya Kartu Indonesia Sehat (KIS), BPJS Kesehatan maka RS militer yang juga melayani pasien umum itupun terealisasi.

Menurut Gatot, RS Ridwan Meuraksa yang sebelumnya berada di Jl. Kramat Raya Jakarta Pusat tidak memungkinkan untuk melayani pasien lebih banyak. Ketika belum ada KIS, pasiennya mencapai 400 dan sekarang ketika KIS diterbitkan mencapai lebih dari 1.000 pasien.

“Kemudian dipindahkan ke tempat ini, mendekatkan RS di tengah kota, maka dipindahkan dekat dengan asrama prajurit Kopassus, Brigif I Jaya Sakti, Kostrad, kemudian di Tangerang Bekasi dan Bogor. Ini sangat membantu dan meringankan ongkos,” ujarnya.

Lahan yang tersedia mencapai 2,6 hektare merupakan hibah dari yayasan Harapan Kita sejak 2003. Luas bangunan induk 18.000 dan eksternal 2.000 meter persegi terdiri empat lantai terdiri 1 lantai ICU, spesialis, lantai dua poliklinik, lantai tiga dan empat rawat inap.

“Diharapkan 2-3 tahun selesai sehingga prajurit bisa dapat kesehatan memadai dan masyarakat sekitar bisa menikmatinya,” jelas Gatot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya