SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo berbincang-bincang dengan Munjinah, seorang penerima kartu PKH berusia 80 tahun, di Kota Semarang, Jateng, Senin (9/10/2017). (Imam Yuda S./JIBI/Semarangpos.com)

Agenda Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kota Semarang, Jateng kembali diisi dengan kegiatan bagi-bagi sepeda.

Semarangpos.com, SEMARANG — Nama Jokowi tampaknya memang lebih akrab dan mudah dihafal oleh masyarakat dibanding nama asli sang presiden, Joko Widodo. Terbukti, tak semua orang tahu nama asli mantan Gubernur DKI Jakarta itu dan lebih tahu nama sapaannya, Jokowi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu terlihat saat Jokowi berbincang-bincang dengan seorang warga Kota Semarang, Munjinah, 79, di sela-sela acara penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di SMAN 1 Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (9/10/2017).

[Baca juga Tatkala Jokowi Lebih Kondang Ketimbang Joko Widodo]

Awalnya, Jokowi meminta salah seorang penerima kartu peserta PKH yang berusia di atas 70 tahun maju ke depan untuk berbincang-bincang dengannya. Lalu, hampir seluruh tamu undangan menunjuk Munjinah.

Dengan diantar salah seorang anggota panitia, nenek-nenek yang genap  berusia 80 tahun pada 13 Desember itu pun menghadap Jokowi. Ia langsung diberondong pertanyaan oleh orang nomor satu di Indonesia itu. Ia ditanya seputar rencana penggunaan uang PKH.

Kagem tumbas uwos, kalih kebutuhan liyane [buat beli beras dan kebutuhan lainnya],” tutur nenek yang memiliki enam anak, delapan cucu, dan seorang cicit itu.

Setelah bertanya seputar penggunaan uang PKH, Jokowi menanyakan ke Munjinah apakah mau menjawab pertanyaannya lagi. Karena tergoda mendapat hadiah berupa sepeda seperti yang selalu dibagikan Jokowi di sela-sela kunjungan kerjanya, Munjinah pun bersedia.

Nanging sing gampil nggih, Pak [tetapi yang mudah ya, Pak]” pinta Munjinah.

Jokowi pun menuruti permintaan Munjinah. Ia pun memberikan pertanyaan yang benar-benar mudah.

“Baik saya beri pertanyaan yang gampang. Siapa nama saya?” tanya Jokowi ke nenek-nenek tersebut.

Namun, tanpa disangka, Munjinah tidak tahu nama lengkap Jokowi. Ia hanya menjawab nama Jokowi.

“Jokowi. Inggih, Bapak Presiden Jokowi,” ujar Munjinah spontan.

Jawaban Munjinah pun disambut gelak tawa. Terlebih, setelah Jokowi mengulang kembali pertanyaannya, Munjinah tetap saja salah. “Kan saya bilang nama lengkap saya. Tadi sudah benar ‘Jokowi’, tapi ada lanjutannya. Ya, sudah, Mbah,” ujar Jokowi berputus asa.

Jokowi pun akhirnya mempersilakan Munjinah kembali ke tempat duduknya. Tapi, para pengunjung yang hadir meminta agar sang mantan wali kota Solo itu tetap memberikan hadiah sepeda kepada Munjinah meskipun tak berhasil menjawab pertanyaan.

Jokowi pun kemudian memanggil buyut seorang cicit itu dan bertanya apakah mau dihadiahi sepeda. Mengejutkannya, nenek itu menolak. Namun, tak beberapa lama, ia mengubah keputusannya.

“Mboten purun nek kangge kula. Nek kagem putu nggih purun [Enggak mau kalau buat saya. Kalau buat cucu ya mau],” ujar Munjinah.

[Baca juga Jokowi Sapa 2 Manula Salatiga, Dialog Jenaka Mereka Bikin Hadirin Tertawa]

Selain memberikan sepeda kepada Munjinah, dalam agenda kepresidenan di Kota Semarang itu Jokowi juga memberikan hadiah kepada salah seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kota Semarang.

Dalam agenda kepresienan Jokowi ke Semarang itu, dibagikan KIP kepada 1.500 siswa, baik dari jenjang SD, SMP, SMA/SMK, serta sekolah kesetaraan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya