SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi meninjau lokasi pembangunan jalan tol Solo-Kertosono di Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Sabtu (25/7/2015). (Moh Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Agenda Presiden Jokowi, Sabtu (25/7/2015) melakukan kunjungan kerja ke Sragen.

Solopos.com, SRAGEN — Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Sragen. Dia menjanjikan tol Solo-Ngawi rampung pada 2016 mendatang.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Jokowi juga menjanjikan penurunan ongkos logistik setelah proyek jalan tol Trans Jawa sepanjang 615 km dari Cikampek-Surabaya selesai pada pertengahan 2018 mendatang.

Hal itu dikatakan Jokowi saat meninjau lokasi proyek pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) di Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, Sabtu (25/7/2015). Ongkos logistik di Indonesia, kata Jokowi, jauh lebih mahal dibandingkan negara lain.

Ekspedisi Mudik 2024

Penurunan ongkos logistik yang ditargetkannya, kata Jokowi, akan berimbas pada penurunan harga komoditas barang-barang di Indonesia. “Besarnya ongkos logistik kita itu 2,5 hingga 3 kali lipat dibandingkan negara lain. Itu masalah yang harus diselesaikan. Oleh sebab itu, kita fokus pada infrastruktur. Tidak ada yang lain. Infrastruktur,” tegas Jokowi.

Pada kesempatan itu, Jokowi yang mengenakan kemeja putih bercelana hitam didamping Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU dan PR), Mochamad Basuki Hadimuljono dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno. Jokowi memastikan pembebasan lahan proyek jalan tol Soker dari Solo-Sragen-Ngawi sudah selesai 100%.

Khusus jalan tol Solo-Sragen, Jokowi menargetkan sudah bisa dioperasikan sebelum Lebaran 2016 mendatang. Namun, untuk jalan tol Sragen-Ngawi ditarget selesai pada akhir 2016. “Saya sudah menawar supaya jalan tol Sragen-Ngawi bisa selesai lebih awal. Kalau bisa sebelum Desember 2016 sudah beroperasi. Sekarang masih dihitung-hitung,” kata Jokowi.

Pembebasan lahan proyek jalan tol dari Ngawi-Kertosono, kata Jokowi, belum sepenuhnya selesai. Menurutnya, terdapat lahan di beberapa titik yang belum dibebaskan lahannya. Namun, sebagian besar merupakan lahan milik Perum Perhutani.

“Nanti tinggal buat SKB [surat keputusan bersama] tiga menteri. Kalau sudah tanda tangan semuanya, ya rampung,” ucap mantan Wali Kota Solo ini.

Jokowi mengakui pelaksanaan proyek pembangunan jalan tol Trans Jawa tidak semulus yang direncanakan. Banyak pelaksanaan proyek yang mandek dengan berbagai alasan. Selain masalah pembebasan lahan yang tak kunjung rampung, sejumlah investor juga menunda-nunda pekerjaan dengan berbagai alasan.

“Investor sudah ada. Sudah ada lisensi. Tapi pekerjaan tidak segera dijalani. Saya tidak tahu. Mungkin tidak ada uang atau masih mencari partner. Kalau tidak bisa dijalankan, ya kita ambil alih. Kita berikan ke BUMN. Kalau tidak begitu ya gak akan selesai-selesai,” paparnya.

Peninjauan ke lokasi proyek itu, kata Jokowi, bertujuan memastikan laporan yang diterimanya sama dengan kondisi di lapangan. Peninjauan ke lapangan diperlukan juga untuk memotivasi pelaksana proyek supaya bisa bekerja sesuai jadwal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya