SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Dalam sepakbola profesional, peran agen pemain mutlak dibutuhkan. Kehadirannya sangat membantu para pemain untuk lebih berkonstrasi para permainan sepakbola semata.

Bisa dibayangkan, betapa repotnya para pemain jika harus pontang-panting mencari klub sendiri. Kemudian harus menegosiasikan kontrak, lagi-lagi sendiri. Tidak semua pemain tentunya memiliki kecakapan dalam hal bernegosiasi. Bahkan untuk pemain asing, akan lebih repot lagi jika mesti mengurus proses administrasi dan izin kerja seorang diri. Jika terjadi demikian, tentunya akan sangat mempengaruhi konstrasi permainannya.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Baru-baru ini, Harian Jogja berkesempatan menemui Gabriel Budi Liminto,25, salah seorang agen pemain. Dia hadir di Jogja untuk mendampingi dua pemain asal Australia, Andrija Djukic serta Naum Sekalovski.

Pemuda asal Surabaya, Jawa Timur itu menceritakan dirinya baru setahun ini berkecimpung sebagai agen pemain. Semua berawal dari kegemarannya menyaksikan pertandingan sepakbola. Berangkat dari kegemaran tersebut, kemudian timbul peluang untuk mengais rejeki dari lapangan hijau, sebagai agen pemain. Kegemaran melihat aksi para pemain sepakbola, kemudian  ia padukan dengan membangun koneksi baik itu di dalam maupun luar negeri.

Apabila semua persyaratan beres, maka ia kemudian segera melakukan perburuan pemain. “Biasanya saya langsung pantau kualitas pemain tersebut. Kalau nggak ada koneksi yang menghubungi dan memantau,” ujarnya saat ditemui di mess Cupuwatu.

Budi harus merasa yakin dengan kualitas pemain tersebut. Jika demikian, dia kemudian melakukan pendekatan kepada sang pemain. Jika pemain tersebut berasal dari luar negeri, dia segera memberikan penjelasan tentang situasi persepakbolaan tanah air, baik itu prestasi, klub, fasilitas, maupun atmosfer penonton.

Setelah sang pemain menyatakan ketertarikannya, agen kemudian mulai bergerak mencari informasi ke klub-klub yang bakal berlaga di kompetisi musim mendatang. Informasi tersebut meliputi di posisi mana saja klub tersebut membutuhkan pemain yang berkualitas. Jika ada posisi yang sesuai dengan posisi pemain yang ia miliki, klub tersebut segera didekati. “Kalau harganya reasonable, langsung deal,” ujarnya.

Jika sudah terjaling kata sepakat, maka urusan selanjutnya adalah menyelesaikan proses administrasi sang pemain. Lanjutnya, hal-hal yang harus dilengkapi seperti International Transfer Certificate (ITC) yakni surat transfer yang diminta oleh klub tempat sang pemain hendak berlaga, kepada federasi sepakbola asal sang pemain. “Misalkan kalau pemain dari Australia, maka kami mengurus ke federasi Australia,” tuturnya. Selain ITC, agen juga mengurus proses administrasi keimigrasian seperti Kartu Izin Tinggal Sementara (Kitas) serta Visa Kerja ke pengelola liga, yang saat ini dilakukan oleh PT Liga Profesional Indonesia.

Tentu saja apabila sudah deal, sang pemain sudah resmi bisa berlaga membela panji klub tersebut. Sang agen pun bisa mendapat sedikit keuntungan sekian persen dari nilai kontrak pemain, sesuai kesepakatan sebelumnya.

Distribusi ke klub
Selama berkecimpung di dunia sepakbola sebagai agen pemain, Budi telah mendistribusikan para pemain ke Persebaya Surabaya, Bogor Raya dan Persibo Bojonegoro. Di antara para pemain tersebut ada bintang asal Argentina Adrian Caceres yang sudah hampir deal dengan Real Mataram. Sayang, dalam perkembangan Liga Primer Indonesia (LPI) justru berakhir, sehingga sang pemain kehilangan kans untuk bermain di Indonesia. “Ya itu merupakan salah satu tantangan,” ujarnya. Tidak hanya pemain asing, Budi juga menjadi agen bagi sejumlah pemain lokal dari Indonesia.

Tantangan lain, menurut Budi adalah melakukan pendekatan terhadap sang pemain. Pendekatan tersebut harus dilengkapi dengan kesabaran yang tinggi, karena tiap karakter manusia berbeda-beda. Di situlah tantangan terbesar menjadi agen pemain.

Budi tiada henti-hentinya berserah diri kepada Tuhan dalam menjalakan bisnisnya. Satu mimpi yang tersisa darinya, yakni menjadi agen pemain Indonesia yang berlaga pada kompetisi luar negeri. Mimpi yang bakal terwujud, karena kompetisi tanah air tengah berada di gerbang profesionalisme.(Harian Jogja/MG Noviarizal Fernandez)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya