SOLOPOS.COM - ilustrasi

Harianjogja.com, JOGJA- Menyambut The ASEAN Economic Community (AEC) 2015 pariwisata di DIY perlu dipersiapkan dengan baik mulai sumberdaya manusia (SDM) hingga infrastruktur pariwisata.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) Deddy Pranowo Eryono mengatakan tidak ada persoalan dengan promosi wisata yang selama ini dilakukan. Termasuk, saat Jogja menghadapi AEC 2015 mendatang. Persoalan justru muncul, ketika tidak ada proteksi yang dilakukan pemerintah untuk menampilkan wisata yang menarik minat para wisatawan.

Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran

“Kami hanya ikut mengantisipasi hal-hal negatif yang muncul dari penerapan AEC 2015. Misalnya, jangan sampai sektor tenaga kerja banyak pengangguran dan justru dikuasai tenaga asing. Untuk itu, kualitas SDM harus benar-benar dilakukan,” ujar Deddy kepada Harianjogja.com, Jumat (2/5/2014).

Pemerintah dan para pelaku wisata di DIY harus mampu menjaga image untuk menarik minat pasar. Jogja misalnya, memiliki wisata budaya dan heritage yang menjadi ikon. Namun, promosi yang dilakukan BP2KY hanya akan sia-sia kalau tidak diimbangi infrastruktur yang memadai.

Kepala Dinas Pariwisata Jogja Eko Suryo Maharso menegaskan menghadapi AEC 2015 tidak ada program muluk-muluk yang dilakukan. Kecuali, mengembalikan spirit atau roh wisata berbasis kewilayahan.

“Kami hanya ingin ngetokke budaya yang orisinil, mengangkat perilaku dan karakter masyarakat tradisional dengan ragam keunikan. Masyarakat akan kami siapkan untuk membangun kesadaran berwisata ini,” ujar Eko kepada Harianjogja.com di kantornya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya