SOLOPOS.COM - ilustrasi (google)

ilustrasi (google)

ISLAMABAD –  Sedikitnya 13 orang tewas di Pakistan setelah mengkonsumsi obat batuk beracun. Akibat obat batuk berbentuk sirup ini, sejumlah orang lainnya dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Insiden ini terjadi di wilayah Lahore, Pakistan sebelah timur sejak Sabtu (24/11/2012) waktu setempat. Kepolisian setempat menyatakan, lebih dari 20 warga meminum obat batuk yang diproduksi oleh pabrik setempat tersebut. Mereka langsung jatuh sakit usai mengkonsumsi obat itu. Demikian seperti dilansir New Straits Times, Senin (26/11/2012).

Dituturkan polisi setempat, 5 orang tewas sebelum sempat dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan para korban lainnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Menurut dokter rumah sakit Mayo yang menangani para korban, obat batuk tersebut palsu. Zat-zat yang terkandung dalam obat batuk palsu tersebut berdampak serius bagi organ dalam tubuh para korban.

Pada Minggu (25/11), sebanyak 8 korban yang dirawat di rumah sakit akhirnya meninggal dunia. Sedangkan 7 orang lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit. Mereka saat ini dalam kondisi kritis.

Obat batuk beracun tersebut dijual seharga 40 rupee atau setara Rp 4.000 per botol. Obat tersebut bisa didapatkan dengan mudah di sejumlah toko obat di kota Lahore.

Menyusul insiden ini, kepala otoritas Punhab, Shahbaz Sharif, telah memerintahkan polisi untuk menyegel pabrik pembuat obat tersebut, serta toko-toko yang menjual obat beracun itu.

Pemilik toko obat yang menjual obat batuk beracun tersebut telah ditangkap polisi. Sejumlah sampel obat maut itu juga telah disita dan dalam pemeriksaan laboratorium.

Diketahui bahwa bisnis obat palsu marak terjadi di wilayah Pakistan. Bisnis gelap ini bahkan melibatkan sejumah perusahaan farmasi lokal. Belum diketahui pasti apakah kasus ini terkait dengan jaringan obat palsu tersebut. Semuanya masih dalam penyelidikan kepolisian setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya