SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO—Air di Kali Pepe cukup banyak untuk mengoperasikan perahu. Air di Kali Pepe itu masih berwarna kehitaman. Sampah plastik dan dedaunan terbawa aliran air.

Ketua Panitia Grebeg Sudiro, Angga Indrawan, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (27/1/2019), menjelaskan  panitia menyediakan dua perahu hias dan dua becak kayuh hias untuk menyemarakkan Grebeg Sudiro pada tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Minggu tadi hanya percobaan salah satu perahu. Memang saat ini kendalanya masih pada sampah yang sangat banyak di Kali Pepe. Kami berulang kali mencoba membersihkan namun sampah terus datang dari hulu,” ujar Angga.

Menurut Angga, panitia menyiapkan jaring untuk menahan sampah. Namun, pemasangannya menyesuaikan kondisi Kali Pepe.  Tahun lalu, panitia memasang jaring namun jebol karena tidak kuat menahan sampah.

Perahu wisata akan berhenti beroperasi pada 5 Februari. Kendati demikian, panitia akan melihat animo masyarakat. Apabila banyak yang ingin naik, perahu wisata itu akan beroperasi lebih lama. Untuk lebih menarik pengunjung, Kali Pepe dihias berbagai lampion dan lampu berwarna-warni.

Pada tahun ini panitia menghadirkan hal yang baru untuk menarik kaum milenial menuju Grebeg Sudiro yakni lomba membuat video blog (vlog) mengenai perayaan itu. Menurutnya, lomba vlog itu mengusung tema Grebeg Sudiro dan Harmonisasi dalam Kebinekaan memperebutkan hadiah sekitar Rp2juta. Peserta yang tertarik mengikuti lomba tersebut dapat meminta formulir kepada panitia. Ia berharap Grebeg Sudiro yang bertemakan kebinekaan dan akulturasi budaya menjadi cermin dari Kelurahan Sudiroprajan.

“Tidak apa-apa orang Jawa memainkan barongsai, orang Tionghoa bermain musik Jawa dikarenakan hal itu budaya. Warga juga secara sukarela membantu perayaan Imlek seperti dengan memasang lampion sebagai budaya untuk mewujudkan Solo yang harmonis,” ujar Angga.

Berdasarkan pantuan Solopos.com di dermaga perahu hias, saat ini Kali Pepe dipasangi berbagai hiasan. Lampion-lampion tergantung di atas sungai bersama lampu berwarna-warni. Sebuah perahu hias dicoba di Kali Pepe. Karena cuaca Kota Solo hujan deras, perahu hias segera diamankan.

Sampah-sampah sisa makanan, kulit durian, botol-botol plastik masih memenuhi Kali Pepe. Selain merusak pemandangan Kali Pepe, hal itu akan mengganggu perahu hias yang dapat ditumpangi enam orang itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya