SOLOPOS.COM - ilustrasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sejumlah warga di Desa Kemandang, Kecamatan Tanjungsari mengeluhkan kualitas air PDAM Tirta Handayani. Mereka mendapatkan air tak layak konsumsi karena berwarna putih-putih sehingga butuh diendapkan agar air jernih kembali.

Seorang warga, Wawan Puji, mengakui kondisi itu sudah berlangsung lama. Warga terpaksa tetap menggunakan air tersebut meski diyakini kualitas airnya dapat menimbulkan penyakit kepada yang mengonsumsinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, saat masih mendapatkan bantuan dari Jepang, kondisi airnya sangat berbeda. Saat itu mereka berani meminum air saat keluar dari kran.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sekarang, meski diendapkan, kandungan kapurnya tidak banyak berubah,”  katanya saat ditemui Harianjogja.com, Rabu (11/6/2014).

Dia mensinyalir keruhnya air disebabkan pengelola tidak lagi menggunakan bak penyaringan pra-sedimentasi. Padahal, saat masih mendapatkan pengawasan dari Jepang, bak-bak terus digunakan, salah satunya untuk menjaga tingkat kejernihan air.

Kepala PDAM Tirta Handayani Unit Baron Wasidi menolak anggapan bak penyaringan pra-sedimentasi tidak difungsikan. Pada musim kemarau tidak perlu dilakukan penyaringan karena tingkat kekeruhannya masih diambang batas toleransi.

Kekeruhan yang diakibatkan karena tingginya kadar kapur merupakan hal yang wajar. Hal ini disebabkan kondisi geografis Gunungkidul yang tidak lepas dari perbukitan kapur.

“Kalau masalah keruh bisa diatasi tapi kalau masalah kapur hingga saat ini belum ada cara untuk menghilangkan. Disaring saja terkadang masih ada zat kapur yang ikut larut,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya